Australia belum memasukan Indonesia dalam daftar negara-negara yang warganya dilarang masuk, setelah semakin meluasnya wabah COVID-19. Warga yang berada di Australia, termasuk orang Indonesia sendiri, masih diperbolehkan pergi ke Indonesia.
Tetapi sejumlah warga Indonesia di Australia telah menyampaikan kekhawatirannya untuk pergi ke kampung halamannya, bahkan ada yang mengaku telah membatalkannya.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Kembali Terpukul Atas Sentimen Corona
Salah satu kekhawatiran mereka adalah beredar kabar yang menyebutkan jika mereka ke Indonesia, maka akan mengalami kesulitan tidak bisa kembali ke Australia, seperti yang dikatakan salah satu pemilik agen perjalanan di Melbourne.
Menurut pernyataan resmi dari Departemen Kesehatan Australia kepada ABC Indonesia, Indonesia masih masuk ke dalam kategori 'moderate risk' atau resiko tingkat medium.
BACA JUGA: Kim Jong Un Berharap Korsel Selamat dari Wabah Virus Corona
"Warga Australia belum dilarang untuk pergi ke Indonesia," kata juru bicara Departemen Kesehatan Australia kepada Natasya Salim ABC Indonesia.
"Menurut catatan kami, Indonesia terdaftar dalam kategori moderat."
BACA JUGA: Corona Pengaruhi Perekonomian Negara, Sri Mulyani: APBN Harus Dibuat Fleksibel
Selain Indonesia, negara-negara lain yang masuk dalam daftar ini adalah Kamboja, Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Thailand.
Hari Kamis (5/03), Pemerintah Australia telah mengumumkan warga yang datang dari China, Iran, dan Korea Selatan telah dilarang masuk ke Australia.
Meski Italia berada dalam daftar negara beresiko tinggi COVID-19 dengan tiga negara tersebut, Pemerintah Australia hanya akan meningkatkan pengawasannya, dengan pertanyaan lebih lanjut dan pemeriksaan temperatur.
"Bila Anda kembali dari negara atau daerah di kategori 'higher risk' COVID-19, Anda harus memonitor kondisi kesehatan selama 14 hari," tambah perwakilan dari Departemen Kesehatan Australia.
Indonesia telah mengkonfirmasi jika dua warganya telah tertular Masih khawatir meninggalkan Australia
Laurensius Regi Aryoko, salah satu WNI di Melbourne mengaku kepada ABC Indonesia jika ia sudah menyiapkan rangkaian perjalanan ke Eropa bulan Juni mendatang.
"Itinerary sudah saya siapkan, dan kami sudah berencana untuk mengajukan aplikasi visa," katanya.
Negara yang dituju Laurensius rencananya adalah Italia, Yunani, Belanda dan Kroasia lalu pulang ke Australia melalui Indonesia.
Tetapi rencana tersebut akhirnya ia batalkan karena melihat perkembangan wabah virus corona yang makin meluas, apalagi setelah ia berencana berlibur ke Italia.
Kekhawatirannya cukup beralasa, menurutnya, karena jika COVID-19 kemudian mewabah di Indonesia saat ia sedang berada di Eropa, sebagai pemegang paspor Indonesia dengan rute melalui Indonesia, nasibnya bisa berakhir seperti rekan kerjanya.
"Saya melihat rekan kerja saya di kantor yang pulang ke China untuk Imlek awal tahun ini sampai sekarang tidak bisa kembali ke Australia karena larangan masuk."
"Mobil teman saya yang tidak bisa pulang itu sampai sekarang masih terparkir di airport Tullamarine dan sewa apartemennya terus berjalan, sementara ia tidak bisa bekerja seperti biasa."
"Padahal status karyawannya masih casual yang berarti ia tidak mendapat pendapatan kalau tidak masuk kerja."
Kepada ABC Indonesia, Departemen Kesehatan Australia mengatakan telah menyarankan para dokter di Australia untuk memeriksa warga yang baru pulang dari Indonesia, dengan catatan hanya bila mereka mengalami 'clinically compatible illness' atau penyakit yang sesuai dengan gejala virus corona.
Walau warga Australia belum dilarang untuk pergi ke Indonesia, pemerintah tetap menghimbau mereka yang hendak ke Indonesia untuk berhati-hati,
Himbauan bagi yang siapa pun yang hendak ke Indonesia dari Australia bisa diikuti lewat situs Smart Traveller.
Simak berita lainnya di ABC Indonesia dan ikuti kami di Facebook dan Twitter.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Virus Corona, Pemerintah Tutup Pintu Bagi Pendatang dari Tiga Negara Ini