Presiden Perancis, Francois Hollande, mengungkapkan, Australia dan Perancis masih dianggap sekutu bahkan setelah satu abad berlalunya Perang Dunia I, karena kedua negara memerangi terorisme bersama-sama.
Presiden Hollande menjadi Presiden Perancis pertama yang mengunjungi Australia ketika ia tiba untuk pertemuan G20, pekan lalu.
BACA JUGA: Veteran Australia Kembalikan Artefak yang Diambil di Perang Vietnam
Di Canberra, ia membahas urusan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
BACA JUGA: Perdagangan Bebas dengan China Untungkan Produsen Susu Australia
Selama kunjungannya ke Canberra, Presiden Hollande fokus pada pengalaman bersama Perancis dan Australia dalam Perang Dunia I.
Pada konferensi pers bersama dengan PM Abbott, Presiden Perancis ini mengatakan, kemitraan antara kedua negara belum menyusut.
BACA JUGA: El Nino di Australia Diperkirakan Terjadi Pada Januari 2015
“Itu adalah sebuah kunjungan di mana Perancis dan Australia datang bersama-sama, dua negara yang tak pernah kehilangan satu sama lain, karena terikat oleh sejarah,” sebutnya.
Tentang PD I, Hollande menambahkan, “Itu dramatis dan merupakan sejarah manusia, kami akan memiliki kesempatan untuk mengenang pengorbanan tentara Australia yang datang dua kali untuk menyelamatkan Perancis, dan kami tak akan pernah melupakan hal ini.”
Ia mengatakan, kedua negara akan tetap bersekutu dalam isu pertahanan.
“Kami punya perusahaan Perancis, perusahaan Australia, yang saat ini tengah mengembangkan berbagai macam peralatan yang penting bagi kekuatan strategis Perancis, dan komponen ini, kini, dibuat di Australia,” jelasnya.
Ia menuturkan, Perancis telah berbuat semaksimal mungkin untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok ISIS.
“Kita harus waspada, dan kita harus kuat. Kita harus sangat tegas bahwa kita mengutuk tindakan semacam ini ... dan kita juga harus memastikan bahwa kekerasan di Yerusalem dihentikan, dan bahwa kondisi untuk melanjutkan pembicaraan bisa terwujud sehingga dialog dapat diteruskan,” jelas Hollande.
Perdagangan bebas
Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan, prioritas berikutnya dari Pemerintah Australia adalah mengatur perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa (EU).
PM Abbott mengutarakan, Ia tergerak dari hasil diskusinya dengan Presiden Perancis atas kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas.
“Semuanya ingin agar hal ini tercapai lebih cepat, karena semua pihak menghargai bahwa perdagangan berarti lapangan pekerjaan, perdagangan berarti kemakmuran, dan tentu saja perdagangan berarti keamanan,” ungkapnya.
Ia menyambung, “Kemitraan dagang dan bisnis seringkali menjadi landasan persahabatan.”
Presiden Hollande telah mendukung desakan PM Abbott agar kesepakatan perdagangan bebas dengan EU bisa terlaksana.
“Kami percaya, hal yang penting untuk melakukan pertukaran ini karena ketika kita masuk ke Australia, kita bisa juga mengakses pasar Asia,” sebutnya.
Tapi pemimpin Perancis ini memperingatkan bahwa Australia harus membuat konsesi sendiri.
"Kami sangat mendukung hal ini, Uni Eropa akan menyambut baik hal ini, dengan desain yang haruslah sangat luas. [Ini akan] memungkinkan produk-produk tertentu, yang saat ini tidak dapat masuk ke Australia, untuk bisa diterima,” harapnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pauline Hanson Kembali Berkiprah dalam Politik Australia