BACA JUGA: Dugem 4 Jam, Habis Rp 150 jutaan
Penghentian ini akan dikaji ulang pada akhir periode tersebut."Pemerintah Australia juga mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengambil tindakan terhadap penyelundup manusia (human traffickers) dan mereka yang membiayainya," terang Farmer dalam rilisnya kepada JPNN, Selasa (13/4).
Dijelaskan Farmer, pemerintah Australia berharap dampak gabungan penghentian dan perubahan situasi dan kondisi di kedua negara ini, akan berarti bahwa kemungkinan besar di masa mendatang, lebih banyak lagi klaim suaka dari Sri Lanka dan Afghanistan yang akan ditolak
"Pemerintah Australia akan menerapkan proses yang baru dan lebih ketat dalam melakukan penilaian klaim suaka dari negara-negara lain
BACA JUGA: Imigran Asal Polandia Ikut Berduka
Selain itu, (kami) mendesak pencari suaka untuk tidak percaya pada janji-janji penyelundup manusia tentang perjalanan ke Australia," paparnya.Lebih jauh, Farmer menjelaskan bahwa kebijakan baru ini juga bersamaan dengan operasi Polri untuk menghancurkan sindikat kriminal yang telah membuahkan lebih dari 60 penangkapan sejak September 2008, yang memberi pesan jelas pada penyelundup manusia bahwa pemerintah-pemerintah di kawasan tidak akan mentolerir perilaku kriminal ini
"Australia bertekad memberi pesan yang jelas, bahwa dengan bekerjasama dengan negara-negara mitra di kawasan, penyelundup manusia akan tertangkap dan masuk penjara
BACA JUGA: Kaos Merah Tolak Bernegosiasi
Australia bekerjasama erat dengan berbagai lembaga Indonesia, termasuk Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Imigrasi, AL Indonesia dan Badan Koordinasi Keamanan Laut, untuk mencegah upaya penyelundupan manusia dan migrasi gelap, serta menyambut baik kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara," jelasnya lagi(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menuju Konferensi Keamanan Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi