Upaya triliunan dolar oleh China untuk mendominasi perdagangan global ditolak oleh figur keamanan nasional senior yang mengkhawatirkan konsekuensi strategis serius jika Australia terlibat secara formal.
ABC telah mengonfirmasi kalau kepala departemen imigrasi dan pertahanan adalah yang termasuk menentang inisiatif ambisius "Satu Jalur Satu Jalan" dari Beijing, dengan tegas menyarankan pemerintahan Turnbull awal tahun ini untuk tidak bergabung.
BACA JUGA: Harga Sayur di Queensland Naik Gila-Gilaan Akibat Banjir
Sejumlah sumber pemerintah mengatakan kepada ABC kalau rencana China itu juga telah memicu perpecahan di dalam Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), dimana birokrat perdagaan umumnya mengarah untuk bergabung sementara korps diplomatik tidak berminat.
Sejauh ini, 68 negara termasuk Selandia Baru telah bergabung dengan proyek Presiden China Xi Jinping yang ingin mendandai rencana negaranya untuk memperbesar kekuatannya di regional dan lebih luas lagi.
BACA JUGA: Setelah 69 Tahun, Pabrik Mobil Holden Australia Akan Ditutup
"Pertimbangan ekonomi bagi Australia untuk bergabung secara formal jelas tidak menguntungkan," seorang figur senior di pemerintahan mengatakan kepada ABC.
"Kami melihat sangat kecil tambahan manfaat ekonomi jika bergabung, tapi banyak konsekuensi negatif jika kita menerima tawaran Beijing."
BACA JUGA: Menlu Australia Tak Perlu Minta Maaf Ke PM Terpilih Selandia Baru
Di bawah rencana besar yang pertama kali dibuka tahun 2013, China ingin ingin menghidupkan kembali jaringan kuno daratan dan lautan jalur perdagangan sutra dan telah menghabiskan miliaran dolar untuk proyek infrastruktur baru seperti jalan, jalur kereta api, pelabuhan dan koridor maritim. Kota Chongqing, selatan China mengirimkan barang ke Asia Tengah, Rusia dan Eropa dengan kereta sepanjang 2 kilometer.
ABC News: Matthew Carney
Proyek yang berbasis di daratan adalah "jalur (belt)" sementara "jalan (road)" adalah rute maritim yang akan menghubungkan provinsi selatan China ke Asia Tenggara dan pantai timur Afrika dengan pelabuhan dan jalur kereta.
Saat During last week's Kongres Partai Komunis ke-19 pekan lalu Presiden China lagi menekankan Inisiatif ini dan mennyatakan harapannya semakin banyak negara untuk bergabung segera.
"Ekonomi yang terbuka akan membaik sementara yang tertutup akan ketinggalan di belakang," kata Xi dalam pidato di Gedung Besar Rakyat Beijing dalam pembukaan Kongres.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesor Indonesia Kenalkan Manfaat Daun Torbangun di Australia