jpnn.com - SYDNEY - Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menyayangkan pasukannya gagal memanfaatkan peluang emas saat jumpa Australia pada laga Grup C Babak III Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam laga yang digelar di Sydney Football Stadium, Sydney, Kamis (20/3) malam itu, skuad Garuda punya peluang di awal laga saat Rafael Struick dilanggar di dalam kotak penalti pada menit ke-7 oleh Kye Rowles.
BACA JUGA: Perasaan Campur Aduk Ole Romeny Melihat Timnas Indonesia Dicukur Australia
Kevin Diks yang menjadi eksekutor gagal menjalankan tugasnya seusai tendangannya mengenai tiang gawang.
Setelah kegagalan tersebut momentum kemudian berpindah ke Australia yang mulai keluar menyerang.
BACA JUGA: Erick Thohir Tegaskan Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Masih Ada
Menurut Kluivert, andai Diks mampu membuka skor di laga tersebut maka hasilnya bisa berbeda.
“Jika tendangan penalti tersebut sukses, pertandingan akan berjalan sangat berbeda,” kata Kluivert di laman Reuters.
BACA JUGA: Gaya Santai Shin Tae-yong Beli Takjil Sebelum Nobar Timnas Indonesia Lawan Australia
Kevin Diks sejatinya merupakan eksekutor terbaik di Timnas Indonesia selain Ole Romeny.
Pemain asal klub FC Copenhagen tersebut tercatat telah membuat sepuluh gol dari titik penalti.
Tidak heran kemudian pemain kelahiran 6 Oktober 1996 menjadi pilihan utama ketimbang pemain lainnya.
Timnas Indonesia akhirnya bertekuk lutut di hadapan Australia dengan skor 1-5.
Gol kemenangan tim berjuluk Socceroos itu dicetak lewat penalti Martin Boyle (18), Nishan Velupillay (20), Jackson Irvine (34, 90), dan Lewis Miller (61).
Adapun gol balasan skuad Garuda dicetak oleh Ole Romeny di menit ke-78.
Skema peluang Timnas Indonesia di awal laga seperti dejavu skuad Garuda menghadapi Jepang pada laga sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menghadapi tim asal Negeri Sakura, Timnas Indonesia punya peluang untuk unggul melalui Ragnar Oratmangoen pada awal laga.
Momentum kemudian berubah mengingat pemain kelahiran 21 Januari 1998 itu gagal mencetak gol seusai sepakannya lemah dan bisa ditepis Zion Suzuki. (reuters/mcr16/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Muhammad Naufal