Austria Bongkar Operasi Klandestin Rusia, Satu Diplomat Jadi Korban

Selasa, 25 Agustus 2020 – 05:59 WIB
Ilustrasi Spionase. Foto: ANTARA News/Grafis

jpnn.com, WINA - Austria mengusir seorang diplomat Rusia karena melanggar Konvensi Wina yang mengatur hak istimewa dan kekebalan diplomat. Surat kabar setempat menyebut pengusiran tersebut terkait kasus spionase ekonomi.

"Perilakunya tidak sesuai dengan Konvensi Wina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kasus tersebut, Senin (24/8).

BACA JUGA: Kalah Cepat dari Rusia soal Vaksin COVID-19, Amerika Berkilah Begini

Kedutaan Besar Rusia menanggapi di Twitter: "Kami marah dengan keputusan yang tidak berdasar dari otoritas Austria, yang merusak hubungan yang konstruktif."

Surat kabar Kronen Zeitung mengatakan bahwa selama bertahun-tahun Rusia telah terlibat dalam kegiatan mata-mata pada sebuah perusahaan teknologi tinggi Austria. 

BACA JUGA: Presiden Filipina Tawarkan Diri Jadi Kelinci Percobaan Vaksin COVID-19 Rusia

Operasi klandestin itu berlangsung dengan bantuan seorang warga Austria yang bekerja di perusahaan tersebut.

Orang Austria itu menyerahkan diri dan mengidentifikasi salah satu diplomat Rusia sebagai mitranya. Surat kabar itu tidak mengidentifikasi perusahaan yang dimaksud

BACA JUGA: Diudak Jet Tempur Rusia, Pesawat Pengintai Amerika Langsung Ngacir

Pengusiran ini menarik perhatian di Austria mengingat negara itu lebih enggan daripada beberapa tetangganya di Barat untuk mengusir diplomat di masa lalu.

Austria menolak untuk bergabung dengan mayoritas negara-negara Uni Eropa yang mengusir utusan Rusia pada 2018 karena peracunan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal di Inggris. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Austria   Rusia   Spionase  

Terpopuler