Kepala BPS Rusman Heriawan, dalam jumpa persnya di Kantor BPS, Jalan Soetomo, Jakarta Pusat, Senin (1/3), mengatakan bahwa kenaikan persentase perubahan IHPB itu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh sektor dan kelompok barang dalam IHPB.
"Seperti sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, kelompok barang impor dan ekspor, (yang) masing-masing naik sebesar 1,15 persen, 023 persen, 0,96 persen, serta 0,96 dan 0,59 persen(Sedangkan) beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Januari 2010 antara lain adalah karet, beras, gula pasir, solar dan barang-barang hasil kilang minyak impor," ucapnya.
Pada bulan Januari 2010, sebut Rusman pula, sektor industri merupakan penyumbang terbesar pada inflasi HPB, yakni sebesar 0,44 persen
BACA JUGA: Produksi Padi 2010 Diprediksi Naik
Sedangkan sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, kelompok barang impor dan ekspor, masing-masing menyumbang sebesar 0,20 persen, 0,004 persen, serta 0,16 dan 0,11 persen.Sementara itu, untuk IHPB bahan baku pada bulan Januari 2010, juga disebutkan mengalami kenaikan indeks dari 173,76 pada Desember 2009, menjadi 175,54 atau mengalami inflasi 1,03 persen
"Kenaikan harga bahan baku tersebut disebabkan kenaikan harga bahan baku lokal sebesar 1,06 persen, dan bahan baku impor (sebesar) 0,92 persen," ujar Rusman lagi, yang menambahkan bahwa IHPB bahan bangunan atau konstruksi juga mengalami kenaikan, dari 188,53 pada Desember 2009 menjadi 189,24 pada Januari 2010, atau naik 0,38 persen
BACA JUGA: Daya Beli Petani Turun di 20 Provinsi
BACA JUGA: Kereta Api Masih Paling Diminati
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS Catat Penurunan Jumlah Wisman
Redaktur : Tim Redaksi