Awal Pekan, Rupiah Masih Baik di Bawah Rp 14.000 per Dolar AS

Senin, 08 Juni 2020 – 18:51 WIB
Ilustrasi Kurs mata uang Rupiah terhadap dolar AS. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mengawali pekan ini, Senin (8/6), nilai tukar rupiah ditutup masih diangka baik atau di bawah Rp 14.000 per dolar AS.

Pada penutupan sore, rupiah jika membandingkan sebelumnya sedikit melemah 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp 13.885 dari Rp 13.878 per dolar AS.

BACA JUGA: Rupiah Lampaui Level Psikologis, Bye Bye Dolar AS

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan dengan banyaknya stimulus dan suku bunga rendah bahkan negatif di berbagai negara, mengakibatkan arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi di dalam negeri.

"Karena pelaku pasar mencari imbal hasil yang lebih tinggi dan negara yang dianggap aman untuk menginvestasikan dananya serta mendapat rekomendasi dari pemeringkat rating internasional yaitu Moody's Ratings dan Fitch Ratings, sehingga wajar kalau cadangan devisa Indonesia per akhir Mei meningkat," ujar Ibrahim.

BACA JUGA: Jumat Berkah, Rupiah Makin Mantap Pukul Mundur Dolar AS

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2020 yang meningkat menjadi130,5 miliar dolar AS, dibanding bulan sebelumnya sebesar 127,9 miliar dolar. Angka tersebut menjadi catatan tertinggi sejak awal tahun ini.

Kemudian, lanjut Ibrahim, seandainya stimulus global terus berlanjut, sangat mungkin cadangan devisa akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya.

BACA JUGA: PSBB Diperpanjang, Rupiah Bertahan Menekan Dolar AS

Apalagi didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi domestik, yang tetap baik.

"Ini waktu yang tepat untuk melakukan konsolidasi apalagi masa new normal atau transisi sudah diberlakukan, sehingga kepercayaan pasar kembali meningkat dan wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri," kata Ibrahim.

Dari eksternal, data tenaga kerja AS dan tingkat pengangguran pada Mei 2020 di luar dugaan mengalami peningkatan dan di luar ekspektasi para analis.

Data penggajian nonpertanian AS per Mei menunjukkan pertambahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintah sebesar 2,5 juta orang, padahal sebelumnya para analis memperkirakan terjadi pengurangan sebesar 7,7 juta orang.

Sedangkan tingkat pengangguran turun menjadi 13,3 persen dari sebelumnya 14,7 persen.

"Namun positifnya data tenaga kerja tersebut tidak bisa mengangkat penguatan indeks dolar karena secara bersamaan di penjuru negara bagian AS sedang terjadi gelombang demonstrasi yang menjurus kerusuhan akibat isu rasisme, bahkan sudah menyebar ke berbagai negara di dunia," ujar Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp 13.873 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 13.873 per dolar AS hingga Rp 13.987 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.955 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.100 per dolar AS. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler