jpnn.com - ZAMBOANGA - Filipina mengimbau kepada warga asing khususnya, untuk tidak bepergian ke Sulu tanpa pengawalan di saat pelaksanaan pemilihan presiden pada Senin (9/5).
Pihak militer setempat mengeluarkan kebijakan terkait, menyusul meningkatnya kekhawatiran ancaman aksi penculikan di saat Pilpres Filipina, yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.
BACA JUGA: Ini Dia Biodata Perempuan Mungil yang Berpengaruh Bagi Sang Diktator
''Jangan pergi ke Kepulauan Sulu sendiri tanpa alasan yang jelas. Ini terkait masalah pengamanan,'' kata juru bicara Wesmincom (West Mindanao Command) Mayor Philemon Tan.
Dari hasil analisis intelijen, pihaknya mengidentifikasi banyak anggota Abu Sayyaf yang akan 'turun gunung'. Berpura-pura sebagai pemilih, mereka juga akan melihat-lihat situasi. ''Kami khawatir, mereka mengidentifikasi orang asing dan langsung melakukan penculikan,'' paparnya.
BACA JUGA: Perempuan Mungil ini Ternyata Sosok Berpengaruh Bagi Kim Jong-un
Hal itu memungkinkan. Sebab, konsentrasi militer terbelah antara menjaga pemilihan umum dan melakukan pengejaran terhadap kelompok Abu Sayyaf.
Philemon mengatakan, situasi Sulu, terutama di kawasan perkotaan masih terkendali. Namun, dia tidak menginginkan ada satu insiden penculikan apa pun. Terutama terhadap warga asing. ''Ini langkah antisipatif saja,'' ucapnya.
BACA JUGA: Akhirnya Kongres Langka itu Dilaksanakan
Menurut dia, sangat gampang mengidentifikasi orang asing di Sulu. Dari logat dan bahasa tubuhnya semuanya akan cepat tahu. ''Di Sulu, orang asing datang, tak sampai beberapa jam, hampir semua di sana sudah tahu,'' paparnya.
Yang jadi masalah, imbuh Philemon, adalah banyak kaki tangan Abu Sayyaf yang berada di kota. ''Mereka ini tidak pernah terlibat dalam aksi Abu Sayyaf. Hanya sebatas menginformasikannya,'' ujarnya. (ano/sof/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brand Ternama ini Minta Maaf Gara-gara Tas Jenazah
Redaktur : Tim Redaksi