Awas! Cokelat Hazelnut Mengandung Babi dan Tidak Punya Izin Edar

Minggu, 01 Juni 2014 – 20:29 WIB

jpnn.com - BATAM – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri di Batam, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah swalayan, minimarket, dan toko di Nagoya- Jodoh, Jumat (30/5).

Sidak itu terkait informasi adanya kandungan deoxyribose nucleic acid (DNA) babi pada beberapa varian produk cokelat merk Cadbury.

BACA JUGA: Abaikan Verifikasi Dokumen Pemecatan Prabowo, KPU Dilaporkan ke DKPP

”Razia ini menindaklanjuti surat edaran dari BPOM pusat,” ujar Kasi Pemeriksaan Penyidikan Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Kepri, Mardianto Mardianto kepada Batam Pos, kemarin.

Ia menyebutkan, ada tiga varian cokelat yang dicurigai mengandung DNA babi. Yakni, cokelat Cadbury Diary Milk, Hazelnut, dan keripik kentang Bourbon.

BACA JUGA: Tim Jokowi-JK Setuju Hasil Tes Psikologi Diumumkan

Cokelat Cadbury (Dairy Milk Roast Almond) dan Bourbon (Petit Consomme Potato) ini selain diduga ada kandungan zat babinya, juga tidak ada sertifikat halal dari MUI. Sedangkan cokelat Hazelnut tidak memiliki izin dari BPOM.

Mardianto mengatakan, Cadbury tercantum di BPOM dengan nomor registrasi BPOM RI ML 841601105136. Sedangkan Bourbon (Petit Consomme Potato) yang merupakan produksi Bourbon Corporation dengan nomor registrasi BPOM RI ML 255503035123.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Temani Adik Prabowo Besuk Korban Kekerasan

”Kalau terbukti akan ditarik dari pasaran. Tapi, yang baru kita temukan di lapangan hanya produk belum ada register BPOM seperti Cadbury (Milk Hazelnut) dengan nomor batch 200813M01H asal Malaysia, dan akan kita tarik dari pasaran untuk selidiki,” ujarnya.

Mardianto mengungkapkan, edaran BPOM Pusat terkait adanya peredaran produk Bourbon yang diduga mengandung babi, maka BPOM Kepri telah mengambil langkah-langkah, seperti melakukan penelusuran terhadap produk Bourbon.

”Produk ini (Bourbon, red) yang diduga mengandung zat babi adalah keripik kentang, bukan biskuit seperti yang diberitakan sebelumnya,” jelasnya.

Dia memastikan distributor akan menarik serta akan melakukan mengawasi lebih intensif terhadap produk Bourbon ini di pasaran, karena kemasan produknya tidak sesuai dengan yang disetujui Badan POM, selain diduga mengandung babi.

”Kita juga akan melakukan pendalaman kasus untuk menetapkan sanksi administrasi berupa pencabutan izin edar, serta menindaklanjuti kasus ini secara pro-justitia apabila telah terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan,” terangnya.

Sementara itu, Branch Manager Hypermart Batam Center, Tri Yoemeizal mengatakan telah menyisir produk cokelat di tempatnya namun tak ada satupun produk Cadbury yang diduga tidak halal.

Ia mengakui BPOM Kepri di Batam, juga sudah melakukan inspeksi ke Hypermart Nagoya Hill dan tidak menemukan produk cokelat yang diduga mengandung bahan tak halal tersebut.

Adapun dua jenis produk cokelat Cadbury yang isunya mengandung DNA babi adalah Cadbury Dairy Milk Roast Almond dengan nomor batch 221013N0RI1 dan Cadbury Milk Hazelnut bernomor batch 200813M01H asal Malaysia.

”Itu barang lama yang sudah tidak masuk ke Hypermart, kalau supermarket lokal saya tidak tahu,” katanya.

Pantauan Batam Pos di salah satu pusat belanja retail (swalayan) di Nagoya, kemarin (30/5), produk cokelat merek Cadbury tak lagi banyak dipajang di deretan rak cokelat. Hanya ada dua varian rasa, yakni Cadbury Diary Milk Cokelat Susu yang terdaftar di BPOM RI dengan kode ML 841601108136 dan Cadbury Diary Milk Cashew and Cookies (cokelat mete dengan kukis) dengan BPOM RI ML 841601109136.

Kedua varian ini terdaftar di BPOM namun tidak memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi berlabel halal dari Malaysia.

Hal serupa juga tampak di beberapa minimarket di Batam Center. Hanya ada Cadbury Diary Milk Cashew and Cookies (cokelat mete dengan kukis) yang berada satu deret dengan produk cokelat lain. (rna/cr1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien Terus Dikritik soal Mental Perang Badar untuk Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler