jpnn.com - BANYAK orang mengalami gangguan sleep apnea atau berhenti bernafas saat sedang tidur. Gangguan serupa bisa juga menyerang saat sedang menerima, membaca, atau menulis email. Diperkirakan 80 persen orang pernah mengalami email apnea.
Pada sleep apnea, henti napas yang dialami bisa menyebabkan pasokan oksigen berkurang. Dampaknya bagi kesehatan dalam jangka pendek adalah mengurangi kualitas tidur. Sedangkan dalam jangka panjang bisa memicu berbagai penyakit mulai dari kegemukan hingga gangguan jantung.
BACA JUGA: Ini Penyebab Berat Badan Justru Naik meski Nge-gym
Adam Clark Estes, seorang blogger menulis di Gizmodo bahwa ia mengalami masalah serupa. Bukan saat tidur, melainkan saat sedang serius mengetik email. Ia pun khawatir, dampaknya dalam jangka panjang akan sama bahayanya seperti pada sleep apnea.
"Saya kadang masuk sedikit ke zona itu (henti napas). Geleng kepala dan beberapa tarikan nafas, saya kembali seperti semula. Tapi beberapa menit kemudian, kepala kembali berat. Lagi-lagi, saya lupa bernapas," kata Adam seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (25/11).
BACA JUGA: Merokok Mempersingkat Usia 10 Tahun
Seorang mantan eksekutif di perusahaan teknologi terkemuka Apple, Linda Stone menyebut kondisi ini dengan istilah email apnea. Kondisi ini mengaktifkan Sympathetic Nervous System (SNS), dengan gejala pupil membesar, denyut jantung meningkat, pembuluh darah di wajah melebar, kaki gelisah, dan keringat berlebih.
Untuk mengatasinya, Linda juga memberikan sejumlah saran. Di antaranya adalah dengan membangun kesadaran untuk tetap bernapas saat sedang mengetik email, atau mengerjakan hal lain dalam keadaan sangat serius. Menurutnya, kesadaran adalah langkah pertama untuk menghindarinya.(fny/jpnn)
BACA JUGA: Desember-Februari, Pria Merasa Pasangannya Lebih Menggoda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondom Generasi Baru Lebih Tipis dan Kuat
Redaktur : Tim Redaksi