Awas Gagal Paham, Ini Beda Serangan Jantung & GERD

Jumat, 15 Juli 2022 – 15:02 WIB
Cara membedakan gerd dan serangan jantung. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jangan meremehkan nyeri di dada kiri. Bisa jadi itu serangan jantung yang disebabkan penyempitan pembuluh darah atau naiknya asam lambung yang biasa disebut GERD (gastroesophageal reflux disease). 

"Nyeri pada dada kiri umumnya disebabkan oleh adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah jantung atau adanya gejala GERD," kata dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospitals Agora, dr. Gerald Toreh Sp.PD. dalam bincang sehat secara virtual, baru-baru ini.

BACA JUGA: Sebelum Operasi Batu Empedu, Maia Estianty Mengeluh Sakit Gerd

Berbeda dengan penyempitan pembuluh darah, terangnya, GERD adalah suatu keadaan patologis akibat naiknya asam lambung yang mengisi suatu bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung (esofagus) sampai saluran napas. 

Pada kasus GERD, meski timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak bahaya pada jantung, meskipun sama-sama menimbulkan sensasi perih atau nyeri dan tekanan di dada, bahkan napas terasa berat. 

BACA JUGA: 3 Minuman Sehat untuk Menurunkan Asam Lambung yang Aman Bagi Penderita GERD

"Perbedaan mendasar antara GERD dengan serangan jantung adalah nyeri di dada akibat GERD biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) juga terasa lebih sakit ketika menarik napas," ujar Gerald Toreh.

Dia menjelaskan untuk nyeri dada yang merupakan gejala serangan jantung akan terasa seperti remasan, cubitan akan ada seperti tekanan ( beban) yang sangat kuat. Kedua keluhan atau penyakit ini di rasakan di dada sebelah kiri penderita. 

BACA JUGA: Coba Mengobati Gerd dengan Konsumsi Rutin Jenis Madu Ini

"Secara umum, GERD tidak menjadi pemicu serangan jantung apalagi menyebabkan kematian hanya rasa kurang nyaman dan nyeri yang mengganggu," kata Gerald Toreh.

Dari banyak jenis penyakit jantung yang mempunyai gejala menyerupai GERD adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), yakni penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang berfungsi sebagai penyuplai nutrisi dan oksigen. Adapun gejala nyeri dada akibat serangan jantung biasanya membuat pengidapnya merasa dadanya sedang tertindih beban yg berat, diremas, dan sangat tidak nyaman.

"Selain itu, nyeri dada juga sering kali disertai dengan gejala lain, seperti mual, sesak napas, keringat dingin, kepala terasa ringan, dan rasa lelah," ujar Gerald Toreh.

Di sisi pemicu, kata Gerald, baik GERD maupun serangan jantung adalah serupa, yaitu gaya hidup tidak sehat, merokok dan konsumsi alkohol secara kontinu serta malas berolahraga.

GERD juga harus segera ditangani agar tidak memicu masalah kesehatan yang lebih serius, seperti radang kerongkongan jangka panjang (esophagitis), penyempitan esofagus hingga kanker.

Begitu juga serangan jantung, maka harus segera mendapatkan pertolongan. 

"Jadi, jika mengalami nyeri dada atau gejala lainnya, segera cari bantuan medis, agar tidak mengancam nyawa pengidapnya," imbuh Gerald Toreh.

Penanganan awal gejala nyeri dada akibat GERD dengan mengonsumsi obat maag (Antasida) dan menghindari stres berlebih. Juga mengurangi konsumsi kopi dan meninggikan posisi kepala saat tidur. 

Gerald Toreh menjelaskan untuk penanganan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner dan jenis penyakit jantung lainnya tentunya didasari dengan mengontrol penyakit dasarnya.

Contohnya, diabetes, darah tinggi, kolesterol, dengan modifikasi gaya hidup, olahraga, konsumsi obat-obatan secara teratur dan rutin memeriksakan diri ke dokter, dan mengurangi konsumsi garam.

Di akhir sesi edukasinya, diingatkan pula pada saat gejala penyakit GERD dirasakan, agar disarankan jangan tidur dengan posisi terlentang, tetapi seperti setengah duduk. 

"Cara terbaik adalah segera menetapkan gaya hidup sehat, berolahraga dan segera konsultasikan ke dokter jika gejala nyeri pada dada timbul secara berkelanjutan," pungkas Gerald Toreh. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler