jpnn.com, MILAN - Organisasi kejahatan di Italia yang lebih dikenal dengan sebutan mafia mulai bergerak di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Kala Negeri Pisa itu menerapkan lockdown akibat babak belur dilanda virus corona, mafia mulai membagi-bagikan makanan untuk warga.
Saat ini ancaman kerusuhan sosial membayangi Italia. Warga tengah kekurangan uang dan menghadapi kesulitan ekonomi.
BACA JUGA: Italia Lockdown, Mabes AD Minta Pengadaan Mesin X-Ray dari Negara Lain
Mafia pun memanfaatkan kondisi itu dengan membagikan makanan kepada kaum miskin yang terkena dampak pandemi corona. Menurut pihak berwenang Italia, mafia menggunakan masa pandemi untuk memperkuat cengkeramannya terhadap warga.
Laman Guardian mengabarkan, beberapa pekan terakhir ini geng-geng mafia mengirimkan barang-barang pokok kepada warga Italia. Kepala kantor kejaksaan di Catanzaro yang juga investigator antimafia Nicola Gratteri mengungkapkan, selama lebih dari sebulan pertokoan, kafe-kafe, restoran dan pub tak beroperasi.
BACA JUGA: Stres Akibat Terjangkiti Corona, Suster Daniela Bunuh Diri
“Jutaan orang bekerja di ekonomi abu-abu yang berarti mereka tidak menerima penghasilan dalam lebih dari sebulan dan tak tahu kapan mereka akan kembali bekerja,” ujar Gratteri.
Menurut dia, pemerintah memang mengeluarkan semacam kupon belanja untuk membantu warga. Namun, pemerintah Italia seharusnya bergerak cepat agar tidak didahului mafia.
“Jika negara tidak segera bertindak membantu keluarga-keluarga ini, mafia yang akan menyediakan layanannya, memaksakan kendali mereka terhadap kehidupan orang-orang,” ujarnya
Sementara Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese mengatakan, mafia bisa mengambil keuntungan dari meningkatnya kemiskinan. “Untuk merekrut orang-orang ke organisasinya,” katanya.
Saat ini Italia menjadi negara dengan tingkat kematian paling tinggi akibat virus corona. Hingga Sabtu (11/4) ini terdapat 147.577 kasus COVID-19 di Italia, dengan angka kematian mencapai 18.849 jiwa.(guardian/star/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni