jpnn.com - Setiap tahunnya, kanker testis menyerang lebih dari 9.000 pria di Amerika Serikat. Data tersebut menunjukkan bahwa bahaya kanker ini kerap dilupakan oleh para pria. Dan salah satu hal yang bisa berkontribusi terhadap terjadinya kanker testis adalah kebiasaan merokok.
Kanker testis mungkin tidak banyak menjadi perhatian para pria. Akan tetapi, kasus kanker testis yang dialami perenang peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Nathan Adrian, cukup membuka mata bahwa kanker testis bisa menyerang siapa saja, termasuk atlet profesional sekalipun.
BACA JUGA: Hobi Minum Alkohol Bisa Sebabkan Kanker Testis?
Penyebab pasti belum diketahui
Jika ditanya apa penyebab kanker testis, sampai sekarang belum ada penyebab pastinya. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker ini. Mulai dari riwayat penyakit kanker testis dalam keluarga, ras, hingga gaya hidup.
Bicara soal gaya hidup, salah satu kebiasaan buruk yang bisa memicu kanker testis adalah merokok. Menurut situs Verywell Health, rokok tak hanya memicu kanker testis, tapi enam belas jenis kanker lainnya. Ini termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kandung kemih, ginjal, pankreas, lambung, hati, usus, leher rahim, dan ovarium.
BACA JUGA: Jarang Melakukan Cardio Akan Lebih Mematikan Dibanding Perokok?
Sejauh ini, peneliti belum tahu peran rokok terhadap terjadinya kanker testis. Walaupun masuk akal jika rokok dapat berkontribusi, mengingat efek karsinogenik dan dampaknya terhadap hormon seks, penelitian masih belum mendukung asumsi tersebut.
Faktor risiko selain merokok
Di sisi lain, dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter mengatakan bahwa merokok tidak bisa dilepaskan sebagai pencetus kanker. “Secara umum, rokok memang memudahkan terjadinya kanker, termasuk kanker testis.”
Selain merokok, berikut hal-hal lainnya yang dianggap dapat memicu kanker testis:
BACA JUGA: Sering Konsumsi Minuman Alkohol Rentan Kena Kanker Hati?
1. Genetik
Faktor keturunan atau genetik berperan besar dalam perkembangan kanker testis. "Sama seperti kanker lainnya, kanker testis juga lebih sering disebabkan oleh keturunan. Peluangnya sangat besar jika ada keluarga yang sebelumnya terkena kanker jenis ini," ungkap dr. Andika Widyatama dari KlikDokter.
Bahkan menurut para ilmuwan Institute of Cancer Research di London, tingkat pewarisan kanker testis adalah 48,9 persen. Risiko ini paling besar jika Anda memiliki saudara laki-laki dengan kanker testis, karena meningkatkan risiko Anda lebih dari 800 persen. Memiliki ayah dengan kanker testis meningkatkan risiko Anda empat kali lipat.
2. Usia
Usia memainkan peran utama dalam risiko kanker testis. Sejauh ini, kanker testis paling banyak menyerang pria antara usia 15 sampai 35 tahun. Walaupun kanker testis jarang terjadi sebelum pubertas atau setelah usia 50 tahun, tak menutup kemungkinan penyakit ini menyerang pria di rentang usia tersebut.
Menurut American Cancer Society, usia rata-rata pria terdiagnosis kanker prostat adalah 33 tahun. Hanya sekitar 6 persen kasus yang terjadi pada anak laki-laki atau remaja, sementara 8 persen terjadi pada pria di atas 55 tahun.
3. Ras dan etnis
Ras juga merupakan faktor risiko dari kanker testis. Secara statistik, pria Kaukasia memiliki risiko kanker testis 4 kali lipat lebih besar daripada pria kulit hitam dan Asia. Pria Hispanik memiliki sedikit risiko lebih sedikit daripada pria Kaukasia.
4. Testis tidak turun (Kriptorkidisme)
Salah satu faktor risiko dari kanker testis adalah testis tidak turun, atau kriptorkidisme. Normalnya, testis akan turun ke saluran inguinal ke dalam skrotum saat Anda dilahirkan. Jika testis gagal melakukannya pada bulan keempat, kondisi tersebut akan didiagnosis sebagai kriptorkidisme.
Dari sudut pandang statistik, pria dengan kriptorkidisme memiliki peningkatan risiko kanker testis 8 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, pria dengan testis yang turun memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker daripada pria dengan testis yang tidak turun.
Jadi, jelas bahwa merokok bisa meningkatkan risiko kanker jenis apa pun, termasuk kanker testis. Bagi para pria, berhentilah merokok dari sekarang sebelum efek sampingnya menyerang tubuh Anda. Jika belum kunjung berhasil, jangan ragu untuk melakukan terapi dengan dokter.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganja Lebih Buruk Bagi Otak Remaja Daripada Alkohol
Redaktur & Reporter : Yessy