jpnn.com - SURABAYA - Jaringan penipuan yang mengaku sebagai anggota polisi mulai marak lagi. Kali ini modusnya menawarkan kendaraan yang dilelang di Polda Jatim dengan harga amat murah. Sudah empat korban yang mengadukan hal tersebut kepada polisi. Untungnya, empat korban itu tidak langsung percaya dan belum sempat mengirim uang tanda jadi.
''Mereka sempat mengecek kebenaran kabar tersebut. Baru ketahuan kalau itu penipuan,'' kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol R.P. Argo Yuwono.
Dia menjelaskan, pelaku cukup lihai dalam membujuk calon korban. Modusnya, menghubungi calon korban melalui sambungan telepon. Saat terhubung, pelaku langsung menyapa dengan sangat akrab tanpa menyebutkan namanya.
Pelaku biasanya bergaya seolah-olah kawan dekat yang lama tidak bertemu. Ketika calon korban bertanya nama penelepon lantaran nomornya belum tercatat, pelaku tidak menyebutkan nama. Dia langsung mengaku sebagai teman korban yang berdinas di Polda Jatim. ''Ini siapa ya...aku siapa hayoo. Yang di Polda lho,'' terang Argo menirukan pembicaraan pelaku.
Setelah itu, calon korban menyebutkan nama orang yang dikenal dan memang berdinas di Polda. Saat itulah, pelaku langsung mengiyakan seolah-olah dirinya adalah teman korban. Dengan begitu, calon korban langsung percaya bahwa pelaku benar-benar kawan lamanya.
Modus selanjutnya, pelaku biasanya mengaku sebagai orang yang sedang dilibatkan dalam proses lelang kendaraan di Polda Jatim. Untuk menarik calon korban, dia menyebutkan harga mobil yang sangat jauh dari pasaran. Misalnya, untuk Toyota Innova keluaran 2014, pelaku mengungkapkan bahwa harganya hanya Rp 75 juta.
Jenis lainnya adalah Toyota Avanza yang dibanderol dengan harga Rp 50 juta. Bukan hanya kendaraan, pelaku juga menawarkan gadget merek terkenal. Harganya pun sangat murah ketimbang yang beredar di pasaran.
Kepada calon korban, pelaku menuturkan bahwa lelang itu dilakukan secara tertutup. Meski begitu, dia mengklaim bisa membantu agar bisa ikut lelang dengan memasukan data melalui pelaku. ''Agar kendaraan yang diinginkan tidak dibeli orang lain, pelaku meminta uang muka dulu,'' ucapnya.
Sampai sekarang, sudah ada empat orang yang mengaku menerima telepon serupa. Modusnya sama. Untungnya, belum ada seorang pun yang menyerahkan uang. ''Karena belum (menyerahkan uang, Red), tidak bisa dilaporkan pidana,'' jelasnya.
Dia pun mengimbau, jika ada korban penipuan yang sudah menstransfer uang, hendaknya melapor kepada polisi. Syaratnya, membawa bukti bahwa dia memang sudah mengirim uang.
Dia menegaskan, Polda Jatim tidak pernah melakukan lelang kendaraan. Lelang memang ada, tetapi hanya pengadaan barang dan jasa. ''Kalau ada kendaraan, itu barang bukti. Tidak mungkin dilelang,'' ujarnya. (eko/c20/git/flo/jpnn)
BACA JUGA: Politikus PDI Perjuangan Sebut Laporan Kinerja Pemko Ini Amburadul
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Jurus Sakti Demi Piala Adipura
Redaktur : Tim Redaksi