jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat diminta waspada terhadap penyakit hepatitis akut misterius pada anak, meski belum ada laporan terkait hal tersebut di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Permintaan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pembajun Setyaningastutie.
BACA JUGA: Penyakit Misterius Ancam Jakarta, WHO Sebut KLB, Sudah Ada Korban Jiwa
"Belum ada laporan, baik dari puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/kota maupun rumah sakit," ujar Pembajun saat dihubungi di Yogyakarta, Senin (9/5).
Menurutnya, Dinkes DIY beserta instansi terkait tetap mengupayakan deteksi dini untuk menemukan gejala hepatitis misterius pada anak.
BACA JUGA: Penyakit Misterius Menyebar di India, 7 Anak Tewas dalam Sepekan
Caranya, antara lain menggencarkan komunikasi dengan orang tua, khususnya para ibu.
"Bila ada BAB yang kuning tua atau warna kulit berubah agak kekuningan untuk segera diperiksakan," ucapnya.
BACA JUGA: Hepatitis Akut Makan Korban, NasDem Minta Anak Buah Anies Redam Kepanikan
Menurut dia, penyakit hepatitis yang melanda sejumlah negara itu dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Dinkes DIY telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk mengintensifkan komunikasi, edukasi, serta informasi (KIE) terkait penyakit itu bersama-sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dia lantas mengimbau apabila muncul kasus hepatitis akut untuk segera dilaporkan melalui aplikasi Sistem Informasi Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (SIHEPI).
"Serta perlu dilakukan pemantauan," kata Pembajun.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan telah mengirim surat edaran ke seluruh sekolah.
Isinya, meminta sekolah-sekolah meningkatkan kewaspadaan mengenai potensi penularan penyakit hepatitis misterius tersebut.
"Utamanya kan PHBS, itu tadi, prokes kan wajib kemudian juga sekarang perilakunya kalau makan harus yang benar-benar matang. Kemudian cuci tangan dahulu, menghindari misal renang," kata Emma.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang