jpnn.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dinda Darmeisya menilai masalah polusi udara bagi kesehatan ibu hamil dan janin belum dianggap penting karena banyak yang belum tahu.
Padahal, sebenarnya ini merupakan suatu ancaman lain di samping dari ancaman nutrisi atau gizi buruk pada ibu hamil.
BACA JUGA: Sophia Latjuba Belum Anggap Demas Narawangsa Sebagai Menantunya, Kenapa?
"Kualitas udara yang buruk yang berpolusi itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin, apabila terhirup oleh ibu yang sedang mengandung. Jadi awarness-nya masih sangat rendah," kata Dinda.
Dokter Dinda menjelaskan polusi udara terdiri dari dua macam yakni gas dan partikel.
BACA JUGA: Erick Thohir Dinilai Sukses Jadikan Sarinah Markas UMKM
Dokter Dinda mengatakan untuk polusi udara berupa partikel bisa masuk ke dalam pembuluh darah ibu hamil melalui paru-paru, kemudian dibawa terus sampai ke ari-ari.
"Itu yang bisa menyebabkan nanti gangguan terhadap perkembangan bayinya," jelas Dokter Dinda.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Terus Genjot Pemanfaatan Produk Dalam Negeri
Dalam ilmu patofisiologi, polusi udara bisa berdampak pada komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya atau preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
"Jadi sama-sama partikel itu dibawa dia akan merusak dan di situ terjadi hambatan aliran nutrisi dari ibu ke bayinya sehingga bayi tidak bisa berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya," kata Dokter Dinda.
Ketika pertumbuhan janin terganggu atau ada hambatan, maka sang ibu tidak bisa memberikan nutrisi lagi.
Nutrisi yang terhambat tersebut bisa mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan yang kurang.
"Dan kalau sampai harus dikeluarkan belum waktunya berarti kan begini prematur," ucap Dokter Dinda.
Agar ibu hamil dan janinnya tetap aman dari polusi udara, Dokter Dinda merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi untuk memantau kualitas udara itu sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Jika kualitas udara sedang membahayakan, ibu hamil bisa menggunakan masker yang kerapatannya cukup cukup.
"Sehingga si polutan itu nggak bisa tembus kemudian juga kalau di dalam ruangan yang bisa menutup jendela dan menggunakan air purifier," katanya.
Dokter Dinda menambahkan, para ibu juga harus menyiapkan kehamilan dari dalam dan harus memperbaiki nutrisi dulu untuk persiapan kehamilan maupun misalnya sudah hamil di trimester awal.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada