jpnn.com - LIVERPOOL- Brendan Rodgers tak akan bisa melupakan laga di Old Trafford pada 14 Desember 2014 lalu. Saat itu, Rodgers harus melihat Liverpool dipecundangi Manchester United dengan skor 0-3.
Kekalahan itu membuat Liverpool disebut-sebut tak pantas duduk di posisi empat besar klasemen akhir Premier League. Posisi Rodgers pun terus digoyang. Namun, Rodgers bisa membuktikan tangan dinginnya.
BACA JUGA: Mantan Presiden Juve Sarankan Jual Pogba, Ini Syaratnya
Perlahan tapi pasti, Rodgers membawa Liverpool merangsek ke papan atas. Kemenangan demi kemenangan terus diraih tim berjuluk The Reds itu. Liverpool bahkan mampu memetik lima kemenangan beruntun di Premier League. Hebatnya, kemenangan itu dipetik dari tim-tim tangguh. Di antaranya ialah Tottenham Hotspur, Manchester City dan Southampton.
Catatan impresif itulah yang menjadi modal bagi Liverpool untuk menumpas Manchester United pada pekan ke-30 Premier League 2014/2015 di Stadion Anfield, Minggu (22/3) malam WIB.
BACA JUGA: El Clasico tak Pengaruhi Juara, Ini Alasannya
“Kami memiliki momentum dan sudah menunjukkan kualitas kami dalam tiga bulan terakhir. Para pemain layak mendapatkan kredit,” terang Rodgers sebagaimana dilansir laman resmi MU.
Selain menuntaskan dendam, Liverpool tentu membidik kemenangan untuk mewujudkan ambisi duduk di posisi empat besar. Liverpool saat ini masih terpaku di posisi kelima dengan koleksi 54 angka atau tertinggal dua poin dari MU yang nangkring di urutan keempat.
BACA JUGA: Sengat Valeria, Electric Juara Putaran Kedua
Kebetulan, Liverpool juga belum terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir di Anfield. Rinciannya ialah tujuh kemenangan dan hasil imbang. Jika tak kalah dalam laga itu, Liverpool akan menyamai rekor Chelsea sebagai tim dengan rekor tak terkalahkan terpanjang musim ini. Sebelumnya, Chelsea tak tersentuh kekalahan dalam 14 pertandingan.
Di sisi lain, MU tengah mendapat sorotan tajam karena dianggap menurun. Celakanya, MU hanya bisa memetik satu kemenangan dalam tujuh lawatan terakhir ke kandang Liverpool.
Selain itu, Wayne Rooney juga memiliki kutukan di Anfield. Bomber berjuluk Wazza itu hanya bisa mencetak satu gol dalam sepuluh laga di kandang Liverpool. Satu-satunya gol itu tercipta sepuluh tahun lalu.
Tak hanya itu, MU juga datang ke Anfield dengan kondisi pincang. Skuat berjuluk Setan Merah itu tak bisa menurunkan Jonny Evans yang dihukum karena meludahi penggawa Newcastle United, Papiss Cisse.
Selain itu, Luke Shaw dan Marcos Rojo juga tak berada dalam kondisi fit. Untungnya, winger Angel Di Maria bisa dimainkan setelah sempat mendapatkan hukuman satu pertandingan.
MU bisa sedikit sesumbar karena menjadi tim dengan kemenangan terbanyak di Anfield. Total, MU sudah sepuluh kali mempermalukan Liverpool di Anfield. MU juga bisa menjadikan catatannya dalam sembilan laga terakhir sebagai modal.
Rival sekota Manchester City itu hanya menelan satu kekalahan dalam sembilan pertandingan away terakhir. Delapan laga lainnya berakhir dengan masing-masing empat kemenangan dan hasil imbang.
Laga itu juga diyakini bakal berjalan sengit karena melibatkan dua tim tersukses di Inggris. Hal itu bisa dilihat dari jumlah kartu merah yang menyentuh angka 15 sepanjang bentrokan di Premier League. Jumlah itu hanya kalah dari laga Everton kontra Liverpool yang menghasilkan 20 kartu merah.
“Ketika Anda menang, Anda akan menikmatinya. Namun, jika Anda kalah, Anda tak akan menikmatinya. Terutama dalam momen krusial seperti ini. Kami tak boleh kaah,” tegas pelatih MU, Louis Van Gaal di MU TV. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Liverpool vs MU, Rodgers Bicara Prestasi Van Gaal
Redaktur : Tim Redaksi