Awasi Jajan Anak ala Indy Barends

Kamis, 31 Oktober 2013 – 09:01 WIB

jpnn.com - MAYORITAS  orang tua selalu berusaha menuruti kemauan buah hatinya. Termasuk memberikan makanan ringan atau snack. Padahal tanpa disadari, memberikan snack tidak sehat kadang berefek negatif dalam jangka panjang.

Untuk meminimalisasi dampak snack atau junk food yang tidak menyehatkan bagi anaknya, Indy Barends punya trik. Sebagai ibu, host multitalenta itu sebisanya mengawasi konsumsi asupan gizi makanan untuk kedua putranya, Raphael Sarmanella dan Manuel Tobias Sarmanella. Misalnya, mewajibkan keduanya untuk sarapan dan membawa bekal makan sekolah dari rumah.

BACA JUGA: Menduniakan Kolintang menuju Unesco

"Memilih makanan tidak boleh asal mengenyangkan atau nikmat dirasa. Tapi, harus melihat komposisi bahan yang berkualitas serta harus ada nilai gizi yang lengkap sesuai kebutuhan anak," ujar Indy dalam acara media gathering Roma Brand di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (30/10).

Perempuan yang pernah main dalam film Red CobeX itu mengaku tidak pernah melarang kedua putranya untuk mencicipi snack dan junk food. Tapi, dia selalu membatasi konsumsi dua jenis makanan tersebut. Hal itu dilakukan Indy agar kedua anaknya tidak terlalu menikmati makanan itu hingga timbul rasa untuk terus mengonsumsinya.

BACA JUGA: Thigh Gap, Obsesi Merampingkan Paha di Kalangan Remaja

Biasanya, Indy memperbolehkan seminggu sekali anak-anak menyantap junk food. Itu pun selalu dia temani dan porsinya harus separo.

"Lebih baik memberikan camilan atau junk food untuk mencicipi, bukan untuk menikmati. Itu dilakukan agar mereka tidak penasaran dan mencuri-curi di belakang saya. Orang tua harus semakin pintar dan menjelaskan mengapa melarang anak makan camilan bernutrisi rendah," papar Indy.

BACA JUGA: Saat Bertemu Kekasih, Suara Cenderung Berubah

Di sisi lain, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana (BPPAKB) Jatim Sukesi yang juga turut hadir dalam acara tersebut mengimbau orang tua untuk tidak henti-hentinya mengedukasi anak-anak supaya tidak jajan sembarangan. Sebab, berdasar temuan BPPAKB dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), banyak beredar makanan ringan yang mengan­dung boraks, formalin, pemanis buatan, dan pengawet.

Padahal, untuk standar makanan ringan, tidak diperbolehkan menggunakan bahan-bahan kimia di luar ketentuan BPOM. "Karena itu, kebiasaan hidup sehat di tengah keluarga dapat dimulai dari memilih camilan yang sehat," jelasnya. (zal/c6/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Tidur, Otak Mengalami Detoksifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler