Ayah Tewas Dihabisi Anak Kandung yang Alami Gangguan Jiwa

Jumat, 20 Juli 2018 – 23:31 WIB
Police Line. Foto: ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, LAHAT - Seorang pria bernama Maksin, 63, tewas mengenaskan setelah dianiaya anak kandungnya, Hartawan, 36, Jumat (20/7), sekitar pukul 01.00 WIB.

Diduga, tersangka mengalami gangguan jiwa sehingga tega menganiaya korban hingga nyawa warga Jalan Aswari, RT3/3, Kelurahan Kota Negara, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat melayang.

BACA JUGA: Siswa Langsa Ditemukan Bersimbah Darah

Informasinya, korban dan tersangka tinggal di rumah A Lekat, 43, warga Jl Aswari, RT3/3, Kota Negara, anak tertua korban.

Namun, berbeda kamar dan pintunya bukan berada di dalam rumah. Malam kejadian, korban dan tersangka tinggal berdua di kamar belakang. Lalu, terdengar suara rintihan minta tolong dari korban oleh anak tertua, Lekat. Kemudian, memberitahukannya ke Lekat.

BACA JUGA: Isak Tangis Iringi Pemakaman Dua Bocah yang Dibunuh Sang Ibu

"Saat dicek oleh Lekat, ternyata korban telah bersimbah darah," ujar Kamhar, 43, ketua RT setempat.

Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Lahat. Namun, nyawa korban tak tertolong dengan luka tusuk empat lubang di dada kanan dan luka sayatan di dagu.

BACA JUGA: Disuruh Masak Nasi, Si Anak Malah Duel Maut dengan Sang Ayah

Sementara di bagian lain, kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polres Lahat. Tersangka sempat kabur naik ke atap rumahnya. Tersangka sempat menolak turun dan melempari warga dengan genteng.Warga pun terpaksa membujuk tersangka agar turun.

Setelah dibujuk sekitar satu jam lebih, akhirnya tersangka mau turun dan langsung diamankan pihak kepolisian. "Dia (tersangka, red) tak mau turun. Terus kita bujuk kasih minum dan makan, baru mau turun," ujar Kamhar.

Saat ditemui di kantor Satreskrim Lahat, tersangka hanya diam. Tersangka sesekali melirik ke arah penyidik, lalu menunduk.

Sementara di rumah duka, tampak pelayat ramai. Tenda terpasang di halaman depan rumah korban. Sedangkan kamar belakang tempat kejadian telah dipasang garis polisi.

A Lekat, kakak kandung tersangka dan anak tertua korban menjelaskan, korban memiliki enam anak. Empat anak seibu sebapak dan dua sebapak. Tersangka anak ke-4, sementara dirinya anak tertua.

Tersangka baru sekitar sebulan setengah tinggal dengannya, sedangkan korban sudah lama dan berjualan asongan di pasar.

Tersangka mengalami gangguan kejiwaan namun hanya kumat-kumatan. "Sekitar dua bulan sakitnya (gangguan jiwa, red). Rencananya, mau diobati di sini (Lahat, red)," ucap Lekat.

Penyebab gangguan kejiwaan yang dialami tersangka belum diketahui namun diduga mengambil ilmu gaib. "Istilahnya, ngambil ilmu belum masak. Sebelumnya ketika masih sehat, bekerja serabutan. Tersangka tidak mengganggu walau mengalami gangguan kejiwaan karena hanya kumat-kumatan," ujarnya.

Korban cukup dikenal luas oleh masyarakat lantaran sering menjajakan dagangannya ke kantor-kantor maupun pasar. "Kadang jualan rokok, kerupuk secara ketengan. Sering ketemu dan orangnya baik," ujar Hendri, 35, warga Pasar Lama.

Korban selanjutnya dimakamkan di TPU Persatuan Warga Kota Negara di seberang Sungai Lematang, Kota Jaya Lahat, usai salat Jumat.

Kapolres Lahat, AKBP Robi Karya Adi SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Lahat, AKP Ginanjar, membenarkan kejadian tersebut. Tersangka telah diamankan dan diduga mengalami gangguan jiwa.

"Tersangka banyak diam dan belum bisa kita mintai keterangannya. Informasi pihak keluarga, mengalami gangguan jiwa namun dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," tukasnya. (gti/ion/ce3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dormian Tega Bunuh Dua Putranya Lalu Coba Bunuh Diri


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler