jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Seorang bocah kecil di Kota Bandarlampung, Lampung, berinisial J, 7, diduga menjadi korban penganiayaan calon ibu tiri.
Hal itu diketahui setelah Usman, 43, ayah korban menitipkan J kepada NV, 40, calon istrinya.
BACA JUGA: Aris Ditembak Mati, Dua Rekannya Terduduk di Kursi Roda, Lihat
Namun, J diduga kerap mendapatkan kekerasan fisik dari NV.
Peristiwa tersebut lantas segera dilaporkan rekan ayah korban kepada anggota Sat Samapta Polresta Bandarlampung, Aipda Teguh Budiarso pada Senin (1/11) malam.
BACA JUGA: Hendak Mencari Ikan, Bocah Cilik Malah Ketemu Bungkusan, Isinya Mengejutkan
Teguh mengatakan, pihaknya juga langsung mendatangi korban untuk mengecek kebenaran laporan tersebut.
Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami sejumlah luka memar di badan dan luka di bagian kepala. Korban juga mengaku kerap dipukuli dan dimasukan ke dalam tong berisi air.
BACA JUGA: Info Terkini dari Iptu Joko Soal Anggota FKPPI yang Tewas Dihabisi Sekelompok Ormas
“Jadi kekerasan yang dialami korban itu didapat saat korban dititipkan ke rumah calon ibu tirinya. Lokasinya di Perum Bilabong, Langkapura, Bandarlampung,” katanya.
Dia mengatakan, korban juga langsung dibawa ke Polresta Bandarlampung untuk membuat laporan dan ke rumah sakit untuk melakukan visum.
“Jadi setelah kami datangi, kemudian langsung kami bawa ke Polresta untuk membuat laporan dan ke rumah sakit untuk mendapatkan bukti visum,” tandasnya.
Terpisah, Usman saat dikonfirmasi membenarkan kabar tindak kekerasan yang dialami putri bungsunya tersebut.
Usman mengatakan, sebelumnya dia memang kerap menitipkan J kepada NV lantaran mengaku sudah percaya kepada kekasihnya tersebut.
“Kalau setahu saya, dia (NV, red) sudah menganggap anak saya seperti anaknya sendiri. Karena itu saya sering titipkan anak saya ke dia, kalau saya pergi ke Jambi untuk kerja,” katanya.
Usman mengatakan, baru mengetahui tindak kekerasan yang dilakukan NV kepada putrinya setelah dia pulang dari Jambi, pada Senin (1/11).
Saat itu Usman menemukan luka lebam dan melepuh di tubuh korban. Saat itu, J terlihat masih enggan untuk mengadukan kekerasan fisik yang dialaminya pada sang ayah.
“Tetapi kemudian saya bujuk, anak saya akhirnya ngomong soal apa yang dia alami selama dijaga sama NV,” katanya.
Di samping itu, beberapa hari sebelumnya Usman juga mengatakan, NV sempat menghubunginya untuk minta putus. NV juga mengaku sudah tidak sanggup lagi merawat J.
Padahal menurut Usman, dia telah menafkahi NV selama dua tahun belakangan. Lantaran NV dinilai ikut membantu mengurus putrinya. “Padahal tiap bulan saya kirimi uang,” katanya.
Usai minta putus dari Usman, NV juga langsung memulangkan J ke rumah orang tua Usman di Natar, Lampung Selatan.
“Dia bilang dia nggak sanggup ngurus anak saya, dia juga bilang ingin putus karena saya sering tidak ada kabar. Padahal saya tidak ada kabar karena kerja di tambang, jadi gak ada sinyal,” tambahnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Devi Sujana saat dikonfirmasi terkait laporan korban, mengaku belum mengecek kembali laporan tersebut.
BACA JUGA: Duel Maut di SPBU, Kapolres AKBP Nur Khamid Ungkap Kronologinya, Oh Ternyata
Meski begitu, dia mengaku akan langsung mengecek laporan tersebut ke unit PPA Polresta Bandarlampung. “Nanti saya cek dulu laporannya di unit PPA ya,” singkatnya.(ega/yud/radarlampung)
Redaktur & Reporter : Budi