Ayat Alquran Mulai Dibacakan, Puluhan Siswi SMA Kesurupan

Sabtu, 12 September 2015 – 23:11 WIB
Ayat Alquran Mulai Dibacakan, Puluhan Siswi SMA Kesurupan. Foto: ilustrasi/dokumen JPNN.com

jpnn.com - KERKAP – SMAN 1 Kerkap, Bengkulu Utara, mendadak heboh. Sebanyak 32 siswinya mengalami kesurupan di lapangan sekolah, Sabtu (12/9). Peristiwa ini terjadi saat seluruh  peserta didik dikumpulkan untuk dilakukan ruqiyah massal. Ini terkait di sekolah tersebut kerap diserang mahluk halus, yang merasuki peserta didik sekolah tersebut.    

 

Kesurupan massal terjadi saat pembimbing ruqyah mulai membacakan ayat-ayat Alquran di tengah-tengah peserta didik. Tiba-tiba saja beberapa siswi berteriak histeris di dalam barisan dan meronta-ronta. Kemudian meluas ke siswi lainnya hingga kondisi menjadi heboh.

BACA JUGA: Kompolnas Minta Kapolda Usut Keterlibatan Oknum Anggota DPRD Sumut

Kejadian ini berlangsung selama 30 menit. Para guru dan siswa lainnya yang memegangi siswi yang kerasukan sempat kewalahan lantaran banyaknya siswi yang kerasukan. Para korban kerasukan dikumpulkan dan disadarkan oleh pembimbing ruqiyah.

BACA JUGA: Kompolnas Minta Kapolda Usut Keterlibatan Oknum Anggota DPRD Sumut

Kepala SMAN 1 Kerkap, Sudirman, S.Pd menuturkan kegiatan tersebut memang dilakukan lantaran beberapa hari ini kerap terjadi kerasukan. Sehingga atas saran salah seorang guru dilakukan ruqiyah.

“Ada guru kita yang juga pengurus MUI, makanya dilakukan ruqiyah. Saya juga terkejut dengan banyaknya kerasukan tadi, hanya saja memang seperti itu prosesnya,” kata Sudirman.

BACA JUGA: Ditabrak Mobil Siti Nurhaliza, Anak Kades Tewas

Dia mengakui jika kerasukan yang belakangan ini terjadi mengganggu proses belajar mengajar sekolah. Meski tak sampai meliburkan siswa, namun kondisi belakangan itu membuat panik siswi sehingga tidak konsentrasi belajar.

“Makanya berusaha untuk menempuh jalan-jalan yang memang diajarkan agama, ruqiyah. Mudah-mudahan setelah kejadian ini tidak ada lagi pristiwa kerasukan,” kata Sudirman.

Sudirman juga memastikan tidak akan melakukan penyembelihan hewan sebagai syarat agar tak ada lagi warga di sekolah itu diganggu mahluk halus. Hal ini menurutnya bertentangan dengan ajaran Islam.

“Kami tidak ingin menyembelih hewan sebagai tumbal atau semacamnya. Ini justru memberi contoh tidak baik bagi siswa,” tegasnya.

Rakyat Bengkulu (Grup JPNN.com) melaporkan, kerap terjadinya kerasukan dipercaya warga lantaran adanya kuburan tua dibawah bangunan lapangan baskes sekolah. Sang penghuni makam disebut-sebut marah lantaran saat pembangunan makam tersebut tidak lebihdulu dipindahkan.

Sudirman tak membantah hal tersebut dan sudah kerap mendengar informasi dari masyarakat. Namun ia berharap dengan kejadian tadi kerasukan yang menimpa siswanya tidak terulang lagi.(qia/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Terakhir Painem yang Mengharukan: Jaga Anak-anak Ya Pak....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler