Ayo ke Jogja, Ada "Raja Melawan Arus"

Sabtu, 15 April 2017 – 19:40 WIB
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Bagi Anda yang ingin mengisi long weekend tanggal 22-24 April 2017, cobalah liburan ke Jogja. Ada wisata menarik yang bisa Anda rasakan sensasinya di Kota Budaya ini.

Satu upacara adat yang sudah rutin digelar setiap tahun: Upacara Adat Merti Tumpeng Robyong. Lokasinya di bantaran Kali Code.

BACA JUGA: Mitra Binaan Pertamina, Kampung Kreasi Lorong Mari Masuk 300 Besar Desa Wisata Indonesia 2021

Anda bisa menikmati makan bersama dengan warga masyarakat. Karena, acara ini memang diisi dengan makan bersama atau dahar kembul.

"Ini semua sebagai wujud rasa syukur atas rahmat serta karunia Tuhan Yang Mahaesa selama ini," jelas Marsudi, Ketua Kampung Wisata Dewa Bronto, Jumat (14/4).

BACA JUGA: Sandiaga: Desa Wisata jadi Masa Depan Pariwisata dan Simbol Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Merti Tumpeng Robyong merupakan upacara adat yang dulu berkembang di tengah-tengah masyarakat jawa. Makna kegiatan ini adalah gelaran adat yang berfungsi menjaga kebersamaan.

Prosesi upacara adat ini dilengkapi pula dengan atraksi budaya. Seorang Resi Sungai berdoa dengan tetembangan Jawa.

BACA JUGA: Sandiaga Uno: Bima Destinasi Wisata Baru di Indonesia

Dan prosesi diakhiri dengan menebar bibit ikan di Sungai Code yang mengalir di kawasan Kampung Wisata Dewa Bronto.

Pengelola Kampung Wisata Dewa Bronto selalu berupaya menggarap atraksi ini dengan tema. Tahun ini temanya "Raja Melawan Arus."

"Ini adalah atraksi seni budaya yang bermakna bahwa pemimpin seharusnya bisa menjadi tokoh yang selalu memberi contoh dan mengajak semua warga untuk 'melawan arus' dengan sikap dan tindak tanduk menolak budaya atau perilaku yang tidak pantas atau tidak baik," tambah alumni Fisipol UGM ini.

Budaya "tidak pantas" itu harus ditolak karena akan menggerogoti adat kebiasaan baik, yang selama ini dianut dan dipercaya masyarakat.

"Misalnya budaya materialistik, hidup mewah mewahan. Yang akhirnya memicu budaya korupsi seperti yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini," tegasnya.

Lewat upacara merti ini, masyarakat diajak untuk waspada dan sadar agar sikap materialistik tidak diikuti dan korupsi tidak semakin marak.

"Dan budaya asli bangsa kita yang baik seperti gotong royong, hidup saling tolong menolong, toleransi, hidup sederhana, dan lain harus selalu kita pertahankan dan harus kita ajar dan wariskan kepada anak cucu para penerus bangsa," tandas Marsudi.

Selain itu, para wisatawan juga akan dapat menikmati atraksi kesenian potensi warga kampung wisata Dewa Bronto yang lain.

Atraksi tersebut selalu siap ditampilkan untuk menghibur tamu dan sebagai wujud upaya menjaga seni tradisi. Salah satunya disajikan oleh anak-anak berupa Tari Jaran Kepang Anak.

So, agendakan atraksi ini di jadwal long weekend Anda 22-24 April ini. Ditunggu di Jogja!!

Menpar Arief Yahya lagi-lagi mengapresiasi kreativitas para pelaku bisnis pariwisata di Jogjakarta. Mereka pintar membuat sensasi yang terkait dengan paket wisata.

"Dan beragam model itu bisa dicontoh oleh daerah lain," ujar Menteri Arief Yahya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tiga Fokus Sandiaga Uno Jadikan Desa Wisata sebagai Lokomotif Pembangunan Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler