jpnn.com, SURABAYA - Industri perhiasan Indonesia harus meningkatkan daya saing, baik di dalam maupun di luar negeri. Sebab, potensi pengembangan industri masih terbuka lebar. Hal itu diakui Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein.
Dia mengungkapkan, besarnya potensi itu disebabkan melimpahnya sumber bahan baku industri tersebut. Apalagi didukung dengan teknik pembuatan perhiasan Indonesia yang menggunakan teknik handmade dan memiliki unsur budaya. ''Hal itu tentu menjadi nilai tambah. Berbeda dengan produk perhiasan luar negeri yang dibuat mesin sehingga kurang memiliki nilai estetis,'' ujarnya.
Namun, menurut Iskandar, masih sedikit perhiasan di Indonesia yang mengombinasikannya dengan berbagai jenis batu-batuan. Padahal, sumber daya itu cukup banyak. Pihaknya ingin mendorong pelaku industri mau mengembangkan kreasi perhiasan dengan berbagai jenis bebatuan. ''Jangan kalah oleh negara lain,'' tegasnya.
Dengan kreativitas tersebut, daya saing perhiasan dalam negeri bisa meningkat. ''Produk emas Indonesia ini sebenarnya sudah mampu masuk kelas dunia. Tinggal memasarkan dan mengkreasikannya,'' tutur Iskandar. (car/c14/fal)
BACA JUGA: Eskpor Perhiasan ke UEA Terhambat Tarif Bea Masuk
Redaktur : Tim Redaksi