jpnn.com, MAKASSAR - Kawanan maling membobol empat lantai ruangan kantor dinas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Menara Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jalan Ahmad Yani.
Pencurian itu terjadi pada 6 September 2021.
BACA JUGA: Warga Surabaya Ini Kaget di Depan Rumahnya Banyak Polisi, Tak Bisa Kabur
"Kejadian itu terjadi pada Senin (6/9) pekan lalu, dan baru diketahui di tempat kami ada kehilangan seperti laptop, printer satu unit dan kertas 20 rim, plus satu piala bagus juga hilang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar Husni Mubarak di balai kota setempat, Selasa.
Dia menuturkan ada kejanggalan saat pencurian itu berlangsung, sebab pintu dan kuncinya tidak ada yang rusak.
BACA JUGA: Malam-Malam Prajurit TNI Bersenjata Kepung Land Cruiser, Tegang, Sopir Melarikan Diri
Bahkan, pencurian bukan hanya di ruangan Dispora berada di lantai empat, tapi di ruangan lain di lantai lima, enam, dan tujuh. Kejadiannya hampir bersamaan.
"Setelah kami konfirmasi, ternyata di atas juga (dibobol) lantai lima, enam, tujuh. Saya sendiri tidak tahu bila ada kejadian itu. Kalau dihitung-hitung kerugian sekitar Rp30 jutaan, ada juga data-data hilang. Ada satu brankas juga diganggu berusaha dibuka," ujarnya.
Pihaknya pun sudah melapor ke Polrestabes Makassar berkaitan dengan pencurian itu, agar ditindaklanjuti segera oleh aparat kepolisian.
Hanya saja, untuk bukti rekaman CCTV tidak ada karena belum dipasang. Dugaan sementara pelaku merupakan orang dalam, karena tidak ada tanda-tanda kerusakan yang ditimbulkan.
"Kami juga bingung di lantai lima Dinas BKKBN, lantai enam Dinas Pertanahan juga kehilangan. Dengan kejadian ini pasti mengganggu aktivitas. Ini kan kita saling mencurigai, kurang bagus kalau begini modelnya," ujar Husni.
Dikonfimasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman mengatakan sudah mengetahui kejadian itu.
Bahkan, tim satuan jatanras telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Namun sejauh ini laporan polisi belum diterima.
"Sudah ditindaklanjuti kasus itu. Tim jatanras sudah ke lokasi untuk pengembangan penyelidikan," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti