jpnn.com, BANGKOK - Indonesia harus memiliki strategi supermatang saat meladeni unggulan pertama Piala Thomas 2018, Tiongkok, dalam semifinal di Impact Arena, Jumat (25/5) malam.
Melihat tunggal Tiongkok yang sangat kuat, Indonesia bisa menang asal bisa mengamankan poin di dua ganda dan mencuri satu angka di tunggal.
BACA JUGA: Piala Thomas: Hamdalah, Fajar / Rian Menang, Malaysia Pulang
"Para pelatih akan mengevaluasi para pemain dan mencari celah kelemahan lawan melalui video analysis. Ini peluang untuk meraih hasil terbaik di Thomas Cup,’’ kata Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto.
Indonesia dan Tiongkok terakhir bertemu pada ajang Badminton Asia Team Championships Februari lalu di Alor Setar, Malaysia. Saat itu Indonesia menang 3-1 di final. Namun saat itu tak ada nama Chen Long, Lin Dan atau dua ganda kuat Negeri Panda saat ini, Liu Cheng/Zhang Nan dan Li Junhui/Liu Yuchen.
BACA JUGA: Denmark Jumpa Jepang di Semifinal Piala Thomas 2018
Pada pertandingan melawan Malaysia tadi malam, Indonesia kehilangan angka saat Anthony Sisnisuka Ginting yang menjadi tunggal pertama kalah oleh legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei.
Menurut Ginting, dirinya sudah berusaha bermain lebih sabar dengan tidak buru-buru mematikan bola. ’’Sebenarnya tadi sabar-sabaran dan pinter-pinteran cari celah buat cari colongan buat menyerang. Cuma, tadi dia lebih sabar dan tahu harus bermain seperti apa. Sementara itu, saya masih banyak salah sendiri di lapangan,’’ kata Ginting.
BACA JUGA: Jonatan Christie Bawa Indonesia Unggul 2-1 Atas Malaysia
Pemain 21 tahun itu mengatakan tidak nervous sama sekali melawan Chong Wei. Namun, diakui Ginting, jam terbang lawan memengaruhi kematangan di lapangan. ’’Dia memang tidak mudah dimatikan,’’ ujarnya.
Pada partai kedua, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo semakin menemukan permainan mereka saat melawan Goh V. Shem/Tan Wee Kiong. Pertandingan berlangsung ketat pada set kedua dan ketiga.
Di set ketiga, Marcus/Kevin sudah menguasai keadaan dan jauh meninggalkan lawan. ’’Bersyukur, tadi main lebih enak. Tidak seperti pertama main. Hanya, set kedua sering nyangkut karena faktor angin,’’ kata Marcus.
Saking tingginya tensi pertandingan, sempat terjadi protes dari pemain Malaysia karena merasa diprovoksi Kevin. Misalnya, saat Tan Wee Kiong akan mengambil bola di bawah net menggunakan raket, tiba-tiba Kevin juga melakukan hal yang sama. Raket dua pemain itu pun beradu. Kevin pun ditegur wasit.
Indonesia kembali memimpin setelah Jonatan Christie yang menjadi tunggal kedua berhasil menyudahi perlawanan Lee Zii Jia dengan skor 21-15, 11-21, dan 21-13. Jojo merasa sudah sehat kembali dan lebih bisa mengeluarkan kemampuannya tadi malam. ’’Tadi set kedua kalah karena di awal terjadi perubahan angin. Skor terlalu jauh dan sulit mengejar,’’ kata Jojo.
Di set ketiga, Jojo mengendalikan permainan. Kombinasi drop shot dan smes menyilangnya membuat lawan keteteran. ’’Saya tetus berusaha untuk mengendalikan pikiran agar bisa terus fokus,’’ kata Jojo –sapaan Jonatan Christie.
Kemenangan Indonesia dipastikan oleh pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menang atas Aaron Chia/Teo Ee Yi dengan skor 21-18, 10-21, 21-9. (*/c4/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tegang tapi Kocak! Marcus / Kevin Ganyang Ganda Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi