jpnn.com - DI sela aktivitas sekolahnya yang padat, Ayu Diah Lestari mencuri-curi waktu untuk merampungkan albumnya. Siswi Global Jaya International School itu mengaransemen lagu daerah dalam balutan jazz.
”Ini album jazz etnik, karena semuanya lagu-lagu daerah, pilihan dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya di sela rekaman di Studio Senopati, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Inilah Penyanyi Terkaya Taiwan
”Sulit pastinya, karena ada notnot dasar dari lagu-lagu itu yang harus dipelajari dulu, baru membuat irama musik jazznya,” sambung penyanyi kelahiran Jakarta, 2 Desember 1977 itu. Ada sepuluh lagu yang dihadirkan. Diantaranya, Ondel-Ondel, Jali-Jali, Anging Mamiri, dan Manuk Dadali.
Meski mengaransemen lagulagu itu dengan sentuhan jazz, Ayu tetap menampilkan nuansa tradisionalnya. Dia berusaha menunjukkan bahwa lagu daerah bisa dikemas dalam balutan beragam genre agar terdengar lebih segar, dan bisa dinikmati semua kalangan. ”Makna dari lagu nggak ada yang berubah, kosakatanya pun nggak ada yang aku ubah. Semua sesuai dengan intonasi lagunya,” tegasnya.
BACA JUGA: Promosikan Pariwisata Sulsel di Jerman
Rencananya, album yang belum diberi judul itu akan didistribusikan ke mancanegara melalui KBRI di setiap negara. Salah satu yang sudah memberikan sinyal hijau adalah KBRI Lon don, Inggris. ”Selain untuk tu gas sekolah, ini aku promosikan ke KBRI di luar negeri,” tuturnya.
Baginya, tampil di depan penikmat musik mancanegara bukan sesuatu yang asing. Dia menjadi bagian Tong Tong Festival 2013 di Den Haag, Belanda dan pesta rakyat di Hannover, Jerman bertajuk Land parties Schloss Buckeburg. Makanya, Ayu cukup yakin albumnya bisa diterima di beberapa negara.
BACA JUGA: Redam Emosi dengan Yoga
Menurutnya, pasar musik etnik lebih besar di luar negeri ketimbang dalam negeri. ”Ya selain promo lagu daerah, pasar di sana memang sangat bagus. Banyak yang suka dengan warna musik etnik, apalagi kalau dikemas dengan jazz,” terangnya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vicky Shu Optimalkan Fungsi Gadget
Redaktur : Tim Redaksi