JAKARTA - Politisi Partai Golkar Aziz Syamsudin menegaskan, bahwa kasus yang ditudingkan kepadanya dipolitisir pihak tertentu."(Siapa otaknya) Nantilah, inikan politik. Jangan dikasi rajanya dulu, pionnya dulu," kata Aziz yang juga Wakil Ketua DPR, itu, Selasa (13/3), kepada wartawan, di Senayan, Jakarta.
"Kita lihat perkembangannya. Niatnya ingin publisitas," kata Aziz lagi.
Menurutnya lagi, yang bermain ini adalah di luar Nazarudin."Di luar Nazar yang bermain. Yang baru belajar politik. Sabar saja. Kita ikut saja perkembangannya, istighfar saja. Tuhan itu maha mengampuni, saya sebagai umatnya juga ikut saya," katanya.
Aziz mengaku sudah tahu siapa otak yang bermain di balik semua itu. "Saya sudah tahu kok ini mainan siapa. Saya sudah tahu otak di belakang mainan ini. Tidak apa-apa, kita kan main catur," kata Aziz.
Ditanya, soal anggaran dan kapan proyek pembangunan Kejaksaan Agung, Aziz menjawab, "Tanya saja Benny." Seperti diketahui, Nazar menyebut Aziz turut membantunya memainkan proyek senilai Rp567,9 miliar di Kejaksaan Agung (Kejagung). Dia memerlukan bantuan Aziz untuk meloloskan pembahasan anggaran di Komisi Hukum DPR yang menjadi mitra kerja Kejagung.
Proyek itu disebut kawasan terpadu guna pengembangan sumber daya manusia (SDM) kejaksaan yang diberi nama Adhyaksa Center. Di kawasan tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah itu dibangun Tugu Nurani Jaksa, Rumah Sakit Pusat Kesehatan Kejaksaan RI, serta auditorium. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Dorong Penuntasan Kasus Sedot Pulsa
Redaktur : Tim Redaksi