Azizah Terinspirasi Trisakti Bung Karno untuk Membangun Tangsel

Senin, 27 Januari 2020 – 16:45 WIB
Siti Nur Azizah, tercatat sebagai bakal calon wali kota Tangsel 2020 versi hasil Survei lembaga RNI. Foto: Dokpri Azizah

jpnn.com, TANGSEL - Bakal calon (bacalon) Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah mengatakan, ada benang merah antara garis perjuangannya dengan PDI Perjuangan, yakni membela masyakarat kecil.

“Kami ngampung setiap hari untuk mendengar suara mereka. Melihat kenyataan hidup mereka. Membantu menyemangati mereka. Bila nanti saya menjadi wali kota, kami akan kerja lebih banyak untuk mereka,” kata Azizah saat menghadiri peringatan HUT ke-47 PDI Perjuangan di Serpong, Tangsel, Minggu (26/1) malam.

BACA JUGA: Siti Nur Azizah Bersilaturahmi dengan Ketua MUI Tangsel

Azizah bahkan menyebut visi yang diusungnya, yakni Pemerataan Kemajuan dan Kesejahteraan (Permata) Tangsel terilhami oleh Trisakti Bung Karno. Dia merumuskan Trisakti melalui Permata Tangsel dengan tiga kata kunci, yaitu Pemerataan, kemajuan, kesejahteraan.

"Bung Karno mengatakan kita harus berdaulat di bidang politik, sebagai kalimat sakti pertamanya. Saya terjemahkan kedaulatan politik tersebut sebagai cara rakyat memiliki akses yang sama terhadap sumberdaya. Karena itu saya terjemahkan gagasan tersebut dengan konsep "pemerataan"," terangnya.

BACA JUGA: Siti Nur Azizah Bantu Korban Terdampak Banjir di Tangsel

Kemudian, lanjut Azizah, kalimat sakti kedua berbunyi "berdiri di atas kaki sendiri (berdikari)". Bagi dia, kalimat sakti ini prinsip dalam ekonomi Indonesia.

"Di zaman digital ini kita jangan hanya menjadi konsumen produk luar. Kita harus menjadi produsen. Kita harus maju untuk bisa berdiri di kaki sendiri. Saya berkomitmen untuk menyiapkan SDM lokal yang kompetitif dalam bidang digital untuk menyongsong masa depan Tangsel sebagai klaster ekonomi digital," jelasnya.

BACA JUGA: Dukungan Warga Buat Siti Nur Azizah Sebagai Kandidat Wali Kota Tangsel Terus Menguat

Sedangkan pada kalimat sakti ketiga yaitu, "berkepribadian dibidang kebudayaan". Azizah menekankan kebudayaan harus menjadi salah satu pondasi membangun Tangsel. Sebab, kota yang berbudaya senantiasa menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi dengan aspek lainnya, salah satunya adalah ekologi yang kini menjadi salah satu isu penting dunia.

"Semakin tinggi kebudayaan berarti semakin tinggi kemampuan menjaga keseimbangan lingkungan demi mewujudkan kesejahteraan. Karena itu rumusan berkepribadian dalam kebudayaan di Tangsel saya wujudkan melalui gagasan "kesejateraann"," terang Azizah.

Bersama PDI Perjuangan, Azizah yakin, Permata Tangsel akan semakin berkaliau untuk meraih mimpinya mewujudkan Tangsel menjadi kota berkelas dunia sebagaimana mimpi Bung Karno yang ingin menjadikan Indonesia sebagai mercusuar dunia.

"Karena itu gagasan Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan yang saya inisiasi dalam visi Permata Tangsel sesungguhnya merupakan terjemahan bebas saya tentang semangat Trisakti Bung Karno untuk Kota Tangsel ke depan," pungkasnya.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler