jpnn.com, COPENHAGEN - Bek Spanyol Cesar Azpilicueta menunjukkan rasa senang dan puas karena bisa lolos dari 16 besar EURO 2020 dan melaju ke perempat final setelah mengalahkan Kroasia 5-3, Senin (28/6) malam. Dia merasa seperti telah memecahkan sebuah es besar, mengapa demikian?
Ucapan Azpilicueta ada benarnya karena kebekuan yang dimaksud ialah sulitnya Spanyol melangkah jauh di sebuah turnamen besar. Ibarat kutukan, langkah terbaik mereka dalam turnamen mayor selama beberapa tahun terakhir ialah hanya lolos dari fase grup, kemudian gugur di 16 besar.
BACA JUGA: Dramatis! Sempat Imbang 3-3 di Waktu Normal, Spanyol Akhirnya Bungkam Kroasia 5-3
Kejadian itu ditunjukkan pada Piala Dunia 2014 lalu. Setelah Spanyol menjuarai EURO 2012, mereka menunjukkan tren turun. Di Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil, Spanyol gagal lolos dari fase grup.
Dua tahun kemudian, Spanyol tampil di EURO 2016. Saat itu, mereka bisa lolos dari fase grup. Namun, di 16 besar, Tim Matador jumpa Italia dan kalah 0-2. Terakhir, di ajang Piala Dunia 2018 di Rusia, Spanyol bisa melaju ke babak 16 besar. Namun, di fase gugur itu mereka kalah adu penalti melawan tuan rumah Rusia dengan skor 3-4.
BACA JUGA: Spanyol Harus Meninggalkan Rumahnya Saat Jumpa Kroasia, Bisa Menang Enggak ya?
"Kami tadi bekerja keras setelah penderitaan di beberapa turnamen. Kami akhirnya bisa melewati pertandingan babak gugur ini. Sekarang kami memecahkan kebuntuan melawan runner up Piala Dunia (2018)," kata Azpilicueta dilansir UEFA.
Di perempat final, Spanyol akan ditantang Swiss yang secara mengejutkan mengandaskan perlawan Prancis lewat adu penalti. Kedua tim bakal bertanding pada Selasa (29/6) dini hari ini. (dkk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad