Azrul Ananda Merasa Persebaya 'Dipenalti' Agenda Timnas Indonesia

Sabtu, 29 Januari 2022 – 22:18 WIB
Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda. Foto: Satrio Wicaksono/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda mengeluhkan agenda Timnas Indonesia yang selalu berbarengan dengan Liga 1 2021/22.

Sebab, kekuatan Persebaya tereduksi karena banyak pemain mereka dipanggil timnas besutan Shin Tae Yong.

BACA JUGA: Persebaya vs PSS 1-0, Taisei Marukawa Antar Bajul Ijo Tembus 3 Besar

Persebaya harus rela melepas lima pemain, yakni Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Rizky Ridho, Ernando Ari, dan Marselino Ferdinan.

Kebetulan lima nama di atas merupakan roh permainan Persebaya.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Timor Leste: Wonderkid Persebaya Ungkap Fakta Mengejutkan

Bajul Ijo -julukan Persebaya- tercatat sebagai penyuplai pemain terbanyak ke Timnas Indonesia.

Azrul bangga dengan catatan itu, tetapi dia menyesalkan tidak selarasnya antara jadwal timnas dengan kompetisi Liga 1.

BACA JUGA: Update Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, 2 Nama Makin Dekat

"Di satu sisi kami bangga pemain binaan kami dipanggil ke timnas. Namun, kami tentu keberatan apabila terus menerus pemain kami yang diambil paling banyak," ungkap Azrul dalam rilis tertulis.

Azrul pantas khawatir karena kekuatan Persebaya akan kembali tereduksi di bulan depan. Kabarnya ada enam pemain Bajul Ijo yang dipanggil timnas U-23 untuk berlaga di Piala AFF U-23 2022 pada 14 Februari mendatang.

Nama-nama pemain Persebaya yang diprediksi masuk kerangka timnas U-23, yakni lima pemain timnas senior saat ini, kecuali Ricky Kambuaya. Ada juga tambahan Akbar Firmansya dan Koko Ari Araya.

Keenam pemain itu masih berusia di bawah 23 tahun, tetapi sudah menjadi tulang punggung Persebaya.

Kalau benar enam pemain itu bergabung dengan Timnas U-23, hal ini tentu menjadi bencana bagi Bajul Ijo.

Sebab, mereka bakal absen selama satu bulan mulai dari pemusatan latihan hingga final pada 24 Februari apabila Garuda Muda lolos ke partai puncak.

"Ini menunjukkan lemah dan timpangnya sistem sepak bola Indonesia. Klub yang melakukan investasi dan pembinaan dengan baik kerap dirugikan, sementara tim lain banyak mengambil pemain naturalisasi dan minim pembinaan," kecam Azrul.

"Harus ada jalan keluar terbaik untuk sistem sepak bola di negara kita ini," lanjut Azrul.

Persebaya memang punya sistem pembinaan pemain yang rapi. Dana besar digelontorkan untuk menjalankan kompetisi internal Persebaya.

Kompetisi itu banyak melahirkan bakat-bakat muda yang nantinya bergabung ke timnas Indonesia.

Marselino adalah fenomena terbaru yang mampu tampil impresif dan melakukan debut di timnas senior ketika usianya masih 17 tahun.(mcr15/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilirik Shin Tae Yong, Mees Hilgers Ungkap Fakta Mengejutkan


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler