Azwar Anas Dapat Satya Lencana Karyabhakti Praja Nugraha

Jumat, 10 November 2017 – 12:46 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meraih penghargaan sebagai kabupaten berkinerja terbaik dari Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan Satya Lencana Karyabhakti Praja Nugraha itu diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Jumat (9/11).

Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha merupakan penghargaan kepada daerah terbaik dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

BACA JUGA: Jelajahi Tapal Kuda, Azwar Anas Bawa Kue Pia Istimewa

Banyuwangi masuk dalam enam besar daerah terbaik dari 416 kabupaten seluruh Indonesia. “Penghargaan ini kami berikan kepada kepala daerah yang mampu menjalankan amanah masyarakat dengan baik. Konsisten mewujudkan program kerja. Meski belum selesai masa jabatannya, sekitar 80 persen program telah dilaksanakan. Artinya, kekurangan pasti ada, tapi kinerjanya sudah sangat bagus," ujar Tjahjo.

Penilaian dalam penghargaan ini tidak hanya dilakukan Kementerian Dalam Negeri, tapi juga melibatkan kementerian dan lembaga lainnya, seperti Kemenpan-RB, Kemenkeu, Kemenkumham, Bappenas, BKN, BPKP, BPS, dan LAN.

BACA JUGA: Azwar Anas Ingin 7 Daerah di Timur Jawa Bersinergi, Caranya?

Bupati Anas menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. “Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mengembangkan program-program baru dalam satu kesatuan gerak dengan pemerintah pusat menyukseskan Nawacita Presiden Jokowi,” ujarnya.

Anas menambahkan, penilaian LPPD terdiri aras lebih dari seratus aspek penilaian, seperti pendidikan, kesehatan, hingga pekerjaan umum. Aspek-aspek terukur lain juga dinilai.

BACA JUGA: Banyuwangi Gelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus

“Alhamdulillah, kerja-kerja gotong royong di berbagai sektor selama ini berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen. Angka kemiskinan pun menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016,” ujar Anas.

Anas menambahkan, khusus di penilaian bidang pendidikan dan kesehatan, Banyuwangi mendapatkan nilai yang sangat baik, bahkan pada beberapa indikator capaiannya 100 persen.

“Itu karena kita punya sejumlah program unggulan, seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah menguliahkan 700 anak muda ke berbagai kampus, pengentasan anak putus sekolah, dan layanan jemput bola warga sakit. Termasuk bulan depan ada program tabungan untuk pelajar dari keluarga miskin, diberi tabungan Rp 1 juta per pelajar untuk ribuan pelajar," kata Anas.

Selain itu, Banyuwangi mendapatkan penilaian yang tinggi dalam hal kinerja produksi pertanian di mana Banyuwangi bisa mempertahankan posisi sebagai lumbung pangan. Produktivitas sejumlah komoditas pertanian Banyuwangi pun selalu di atas rata-rata nasional.

"Kunjungan wisatawan juga menjadi salah satu penilaian di urusan pariwisata, di mana lompatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi cukup pesat,” pungkas Anas. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Banyuwangi Happy Dapat Rp 168 Miliar Dalam 5 Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler