jpnn.com, NGAWI - Abdullah Azwar Anas, bakal cawagub Jatim pendamping Saifullah Yusuf, dikabarkan mengundurkan diri dari bursa pencalonan.
Beredar juga informasi yang menyebut kabar ini diperbincangkan hangat di internal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Termasuk, DPP sudah ancang-ancang menyiapkan opsi pengganti.
BACA JUGA: Khofifah-Emil Kemungkinan Daftar Selasa, Ini Alasannya
’’Pengunduran diri resmi tidak ada, baru secara lisan,’’ ucap Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim bidang Kehormatan Partai Budi ’Kanang’ Sulistyono, Kamis (4/1).
Apa alasan mundur? Pria yang juga menjabat bupati Ngawi tidak bisa membeber panjang lebar.
BACA JUGA: Yenny Wahid Tetap Merasa Berutang ke Prabowo, Nih Alasannya
Sebab, sampai saat ini DPP belum memberikan kebijakan apapun terkait hal itu. Ketika ditanya kesiapan dirinya jika ditunjuk sebagai pengganti, Kanang enggan berspekulasi.
Dia mengatakan, hanya pasrah pada keputusan DPP PDIP. ’’Pertarungan itu kan harus memperhitungkan untung-ruginya, menang kalah. Kalau tarung harus menang, yang dicari mana paling top. Tidak boleh fifty-fifty,’’ tegasnya.
BACA JUGA: Duga Prabowo Siapkan Kejutan di Pilkada demi Pilpres 2019
Kanang menyebut kemungkinan dua nama pengganti. Pertama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang sebelumnya sempat mencuat kabar ditunjuk Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri namun menolak macung.
Kedua, Puti Guntur Soekarno, cucu dari Presiden Soekarno yang saat ini menjadi anggota fraksi PDIP di DPR RI. Alasannya, nama Puti cukup populer di internal partai.
Selain itu, nama besar Bung Karno juga melekat pada putri Guntur Soekarno Putra dan Henny Guntur itu.
’’Banyak lah calon lain yang lebih potensial, ada wali kota Surabaya ada juga Puti Soekarno,’’ ujar bupati 58 tahun itu.
Di sisi lain, dia mengatakan, pasc tersiarnya informasi tersebut DPD langsung melakukan rapat terbatas dengan DPP PDIP Jakarta.
Dalam pertemuan itu ada Sekretaris Jenderal (sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPD Jatim Kusnadi, dan Sekretaris DPD Jatim Sri Untari Bisowarno. Pembahasan mengenai langkah alternatif jika Azwar Anas secara resmi mengundurkan diri.
Dia menuturkan, keputusan memang harus cepat diambil. Sebab, sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) pendaftaran pasangan calon sudah harus masuk pada 8 – 10 Januari 2018.
Jika tidak, mimpi PDI Perjuangan memimpin Jatim lewat pasangan cagub – cawagubnya musnah.
’’Sekarang fokus untuk mencarikan pengganti wakil apabila Anas resmi mundur,’’ tandasnya.
Dia mengatakan, jika keputusan tersebut tetap berada di tangan pembuat kebijakan yakni Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, proses pemilihan pengganti wakil ketua dilakukan sistem penugasan. Tanpa melalui proses rekrutmen seperti yang sebelumnya.
Sebab, waktu pendaftaran yang sudah tersisa kurang dari empat hari.’’Semua partai yang sebelumnya mengusung juga harus berkoordinasi nanti,’’ bebernya.
Di sisi lain orang nomor satu di Ngawi ini juga mengaku, perubahan komposisi tesebut berpotensi mengacaukan strategi pemenangan yang telah disusun.
Apalagi sosialisasi telah dilakukan untuk menaikkan popularitas pasangan telah mulai dilakukan. Baik lewat media baliho, kalender, maupun selebaran.
Dia mengatakan, bakal ada perubahan strategi signifikan jika pasangan Gus Ipul–Mas Anas benar-benar batal maju di pilkada Jatim tahun ini.
’’Sudah tercetak jutaan lembar semuanya. Mungkin kalau ada pasangan baru, visi misinya akan berbeda,’’ ucap Kanang.
Sekadar Informasi, nama Kanang sebelumnya sempat menjadi calon terkuat untuk mendampingi Gus Ipul dalam pilkada Jatim dibanding lainnya.
Sejumlah nama yang sempat mengambil formulir bakal calon wakil gubernur dari PDIP yakni Kusnadi, ketua DPD PDIP.
Anggota DPRD Jatim Suhandoyo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Anggota DPR RI Said Abdullah. Setelah dilakukan seleksi, dua nama muncul yakni Kanang dan Anas.
Namun, Megawati akhirnya menetapkan Anas saat deklarasi pasangan calon peserta pilkada Jatim 15 Oktober 2017 lalu. (ian/ota)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moreno Soeprapto, La Nyalla atau Mbak Yenny Wahid?
Redaktur & Reporter : Soetomo