Azzuri Harus Lebih Kreatif

Prandelli soal Peluang Kalahkan Jerman

Kamis, 28 Juni 2012 – 17:03 WIB
Antonio Di Natale (kanan) bersama Antonio Cassano. Foto: Getty Images

KRAKOW - Perjalanan Italia menuju Euro 2012 diwarnai berbagai kerikil tajam. Usai gagal total di Piala Dunia 2010, skuad besutan Cesare Prandelli diyakini tidak mampu berbuat banyak di Euro. Namun, meski sempat terseok di penyisihan grup, Gli Azzurri (sebutan Italia) kini bertengger manis di semifinal melawan Jerman nanti malam (dini hari WIB, Red).
       
Berbagai pihak kini bahkan meyakini peluang Andrea Pirlo dkk bablas ke final lebih besar daripada skuad muda Jerman. Modalnya cukup. Tim dalam kepercayaan diri tinggi usai menaklukkan Inggris di perempat final. Beberapa pemain yang tidak fit setelah melawan Inggris juga sudah tampak berlatih di Pilsudski Stadium, Krakow, Selasa malam lalu (26/6).
       
"Kami tidak pernah memikirkan kritik, jadi kontroversi yang kami alami selama berjuang di Euro 2012 tidak terlalu terasa. Kami cukup mengenali apa yang menjadi potensi kami sendiri," ucap Prandelli dalam konferensi pers yang dihadiri Jawa Pos, Senin malam. "Tim ini masih bisa tumbuh, dan terus berkembang," lanjutnya.
       
Ucapan itu langsung mendapat cibiran dari beberapa jurnalis Italia. "Ah, Anda bilang begitu karena baru saja mengalahkan Inggris lewat adu penalti. Coba kalau kalah, pasti kalimat itu tidak akan keluar dari Anda," celetuk seorang wartawan Italia. Celetukan yang sebenarnya kasar itu justru disambut tawa oleh seluruh peserta konferensi pers.
       
Alih-alih tersinggung, Prandelli justru ikut tertawa. Sembari mengangkat alis, dia mengangguk-angguk. "Ya, saya paham maksud Anda," kata Prandelli kalem. "Tapi karena banyaknya kritik dan keraguan, sejak awal kami memang tidak terbebani macam-macam. Kami hanya mencoba bermain bagus di setiap pertandingan. Dan inilah hasilnya," lanjut mantan pelatih Roma dan Fiorentina itu.
       
Konferensi pers berjalan gayeng dan asyik, karena Prandelli dengan senang hati menjawab tiap pertanyaan jurnalis. Termasuk beberapa jurnalis Jerman. Dia juga selalu menebar senyum, pertanda dirinya cukup rileks dan percaya diri. Meski dijawab dengan bahasa Italia, atas permintaan wartawan Jerman, jawaban Prandelli diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh moderator.
       
Prandelli sempat berhadapan dengan masalah kondisi fisik pemainnya. Maklum, ketika melawan Inggris, mereka harus menggeber tenaga selama 120 menit. Masih ditambah pressure adu penalti. Di sisi lain, Jerman terbilang mengalahkan Yunani dengan mudah. Philipp Lahm dkk juga punya waktu istirahat dua hari lebih banyak.
       
Karena itu, setelah game di Kiev itu Prandelli langsung membawa pasukannya pulang ke Krakow. Malam hingga siang esok harinya mereka istirahat total. Sore baru latihan ringan. Malamnya, mereka mempelajari video pertandingan. Porsi latihan normal baru dijalankan Selasa, atau dua hari setelah laga perempat final.
       
"Tapi terus terang ini membuat saya belum bisa menentukan skema main di semifinal. Tentu saya tidak akan membebernya di sini, tapi ini benar. Saya belum menentukan skema," jawab Prandelli saat ditanya apakah Italia akan memainkan formasi 4-3-2-1 atau 3-5-2.

"Saya lihat Jerman kuat di tengah, dan memainkan dua winger. Itu tidak cocok dengan skema antisipasi kami. Jadi harus memutar strategi lagi," lanjutnya, lantas tersenyum. "Melawan Jerman, kami harus berani ambil risiko. Lebih banyak ide di lapangan, dan lebih kreatif," tegasnya. (na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejarah Bakal Berubah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler