JAKARTA - Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika menyaksikan anaknya, Aria Abdi Effendi yang menjadi terdakwa dalam perkara suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian. Saat Aria membacakan nota pembelaan (pledoi) pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6), Maria tampak berkaca-kaca.
Saat membacakan pledoi, Aria sempat terhenti dan menangis ketika menyebut perjuangan Maria dalam membangun PT IU. Seketika itu, tangis Maria pun pecah. "Saya mohon maaf kepada mama saya yang perkasa, pahlawan keluarga dan juga bos saya," kata terdakwa penyuap Luthfi Hasan Ishaaq itu.
Direktur Operasional PT IU lantas meminta maaf kepada ibundanya itu. "Maafkan anakmu ini karena masih belum bisa menyenangkan hati mama dan memberikan kebahagiaan," kata Aria di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Purwono Edi Santoso, itu.
Pada persidangan itu, Maria duduk di barisan kedua sisi kanan kursi pengunjung di lantai II Pengadilan Tipikor. Ia diapit oleh sejumlah kerabat yang menemaninya.
Pledoi Aria berjudul "Sumbangan Kemanusiaan Berbuah Bui" itu ini membuat Maria tertunduk dan menangis. Bahkan, para kerabat di samping Maria turut menitikkan air mata.
Aria memuji Maria yang lebih 30 tahun membangun bisnis impor melaui PT IU. Dia menganggap ibu seorang pahlawan keluarga dan perempuan perkasa.
Namun, dia pun sedih karena apa yang dibangun ibundanya selama ini harus berakhir pilu karena terbelit kasus dugaan suap pengurusan kuota impor.
Seperti diketahui, Maria juga telah dijadikan tersangka oleh KPK. Menurut KPK, Maria diduga memerintahkan pemberian uang diduga suap ditujukan kepada bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera dan Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Luthfi Hasan Ishaaq melalui Ahmad Fathanah. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Tampil Beda di HUT Rakyat Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi