Baca Skenario Saja, Nirina Menangis

Novel Laris Hafalan Shalat Delisa Jadi Film

Kamis, 22 Desember 2011 – 09:15 WIB
Nirina Zubir saat presscreaning film terbarunya berjudul Hafalan Salat Delisa di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (20/12) malam. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

JAKARTA - Tepat di Hari Ibu hari ini ada film baru yang sangat menyentuh hatiJudulnya Hafalan Shalat Delisa

BACA JUGA: Dengan Yuni, Paling Lama, Paling Berliku

Film yang diproduksi Starvision itu diangkat dari novel karya Tere Liye yang berjudul sama


Film tersebut bercerita tentang Delisa, seorang bocah perempuan, yang tinggal di Lhok Nga, NAD

BACA JUGA: Repvblik Siapkan Konser Tunggal di Singapura

Suatu ketika semua yang dimilikinya berubah
Semuanya terenggut

BACA JUGA: Foto Bugil Lindsay Lohan Laris Manis

Termasuk sebelah kakinyaMeski demikian, dia masih tersenyum dengan tulusFilm yang disutradarai Sony Gaokasak itu mampu mengaduk emosi penonton

Hafalan Shalat Delisa diputar untuk kalangan media pada Selasa lalu (20/12) di Planet Hollywood XXIAcara tersebut dihadiri Chand Parwez Servia selaku produserAda juga bintang-bintangnyaYaitu, Chantiq Schagerl (Delisa), Nirina Zubir (Ummi Salamah), Reza Rahadian (Abi Usman), Fathir Muchtar (Ustad Rahman), dan Loide Christina Teixera (Suster Sophie)Saat menikmati film itu, sebagian penonton meneteskan ari mata haru

Sosok Delisa dalam film tersebut sangat polosDia belum paham betul apa yang terjadi pada dirinyaDia juga tidak tahu bagaimana hidupnya ke depan setelah tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004 dan menyapu habis kampungnyaTsunami memorak-porandakan mimpi dan kebahagiaannyaTermasuk kebahagiaan banyak orang Aceh

Delisa memiliki tiga kakakDia tinggal bersama ibundanya, Ummi Salamah di pinggir pantaiAyahnya (Reza) bekerja di sebuah kapal tanker milik perusahaan minyak

Delisa belajar mengaji pada Ustad RahmanAnak-anak seusianya harus bisa menghafal bacaan salatAkan ada ujian praktiknyaJika lulus, Ummi Salamah berjanji memberi Delisa sebuah kalung dengan inisial huruf D.

Ketika tiba waktu ujian praktik pada 26 Desember 2004, datanglah gelombang tsunamiDelisa tengah khusyuk membaca bacaan salat saat ituMeski demikian, dia tetap melakukan salat saat gelombang datang menghantamAkhirnya, dia selamat dan bisa bertemu ayahnyaTetapi, sebelah kakinya harus diamputasiSementara Ummi Salamah serta tiga kakaknya meninggal.

Chand menyatakan kali pertama tahu tentang novel tersebut dari keponakannya"Kok banyak keponakan saya yang bilang bahwa novel itu bagusSalah seorang di antara mereka memberikan novel tersebutSaya lalu bacaTernyata benarNovel itu sangat menyentuhBahkan, saya nangis saat membacanya," ungkapnya

Nirina yang tengah hamil tiga bulan anak keduanya mengungkapkan, awalnya, dirinya bimbang saat hendak menerima film tersebutSebab, di situ dia berperan sebagai ibu empat anakSetelah berdiskusi dengan suami dan menangis saat membaca skenarionya, dia mau

Menurut Nirina, awalnya, pengambilan gambar hendak dilakukan di AcehTetapi, demi menjaga perasaan banyak pihak, terutama masyarakat Aceh yang menjadi korban tsunami, pengambilan gambar dilakukan di Ujung Genteng, Sukabumi Selatan

Gambar lokasi Aceh diambil secara khusus hanya untuk establish exterior"Perjalanan ke Ujung Genteng ditempuh delapan jam dengan mobil dari JakartaItu lebih lama daripada perjalanan Jakarta?Aceh dengan naik pesawatLokasinya masih perawan dan jauh dari kenyamananUntung, sutradaranya sabarProses syuting jadi menyenangkan," papar Nirina(jan/c12/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Album di Tengah Kesibukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler