Badai Terdahsyat Jepang Telan Satu Nyawa

Minggu, 13 Oktober 2019 – 02:23 WIB
Badai pasir di area Gunung Bromo. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TOKYO - Sebanyak satu orang tewas dan lebih dari 3 juta orang disarankan untuk mengungsi ketika badai topan yang kuat terjadi di ibu kota Jepang pada Sabtu, sehingga membawa hujan dan angin terberat dalam 60 tahun.

Topan Hagibis, yang berarti "kecepatan" dalam bahasa Filipina Tagalog, diperkirakan mendarat di pulau utama Jepang Honshu pada Sabtu malam, mengancam akan membanjiri dataran rendah Tokyo karena bertepatan dengan air pasang.

BACA JUGA: Badai Tewaskan Lima Orang di Korsel

Badai, yang diperingatkan pemerintah bisa menjadi yang terkuat melanda Tokyo sejak 1958, telah membawa rekor curah hujan di prefektur Kanagawa di selatan Tokyo dengan curah hujan 700 mm (27,6 inci) selama 24 jam.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk beberapa daerah di Tokyo, Kanagawa dan lima prefektur sekitarnya lainnya, peringatan jumlah hujan yang terjadi hanya sekali dalam beberapa dekade.

BACA JUGA: Badai Dahsyat Hantam Jepang, Tokyo Terancam Lumpuh

"Kami melihat hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata seorang pejabat agensi pada konferensi pers yang diadakan oleh penyiar publik NHK. "Kerusakan akibat banjir dan tanah longsor sepertinya sudah terjadi."

Banyak orang di dan sekitar Tokyo sudah berlindung di fasilitas evakuasi sementara.

BACA JUGA: Taiwan Bersiap Menyambut Badai Mitag

Yuka Ikemura, seorang guru sekolah penitipan anak berusia 24 tahun, berada di salah satu fasilitas semacam itu di sebuah pusat komunitas di Edogawa di Tokyo timur dengan putranya yang berusia 3 tahun, anak perempuan yang berusia 8 bulan dan kelinci peliharaan mereka. Dia memutuskan untuk pindah sebelum terlambat.

"Aku punya anak-anak kecil untuk diurus dan kami tinggal di lantai pertama sebuah apartemen tua," kata Ikemura.

"Kami membawa serta kebutuhan-kebutuhan yang dasar. Saya takut memikirkan kapan kami akan kehabisan popok dan susu," katanya kepada Reuters. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler