jpnn.com, SURABAYA - Para pemain diminta untuk tetap menjaga kondisi fisik selama libur lebaran.
Ini pentng agar nantinya begitu kembali ke lapangan yaitu pada tanggal 29 Juni mendatang, sudah siap dan tidak perlu kerja ekstra untuk memulihkan kondisi.
BACA JUGA: Tidak Punya Baju Lebaran, Mereka Tahu Bapaknya Sudah tak Ada
“Pemain kami berikan pekerjaan rumah, yang paling besar adalah menjaga kondisi tubuh dan berat badan karena penyakitnya semua pemain kalau pemain Lebaran badannya juga ikut melebar. Istilahnya kita sudah kerja keras membakar kalori diisi lagi,” ujar manajer Persebaya, Chairul Basalamah kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (23/6).
Selain memberikan pekerjaan rumah untuk para pemainnya, Persebaya juga akan memberikan reward apabila pemainnya berhasil menjaga kondisi fisik dan berat badan selama libur.
BACA JUGA: Sudah Ada 598 Lakalantas, 105 Orang Tewas
Sebaliknya apabila para pemain gagal, maka manajemen Persebaya juga akan memberikan punishment. Meski demikian manajemen Persebaya enggan menyebutkan apa reward dan punishment tersebut.
“Berat badannya para pemain sudah ditimbang, nanti ada reward dan punishmentnya, tapi itu rahasia,” tambah pria yang akrab disapa Abud tersebut.
BACA JUGA: Libur Lebaran, Dragan Wajibkan Skuatnya Berolahraga di Kampung Halaman
Lebih lanjut, Chairul menjelaskan bahwa pemberian reward dan punishment tersebut dilakukan mengingat setelah Lebaran nanti Persebaya akan melawan pemuncak klasemen Grup 5 Liga 2 yaitu Persatu Tuban, Kamis (6/7).
Apalagi dalam pertandingan tersebut Persebaya mematok target tiga poin untuk merangkak naik setelah sebelumnya bercokol di posisi tujuh klasemen sementara.
“Waktunya sangat mepet, hanya jeda seminggu kami akan melawan Persatu Tuban. Dan kami juga tahu dia tim bagus, berada di peringkat teratas. Oleh karena itu kami ingin pemain bisa menjaga kondisi sehingga nanti kami tinggal mematangkan kembali. Kalau tidak begitu (jaga kondisi) tentunya akan susah bagi kami karena kami harus mulai dari awal lagi,” pungkas Chairul Basalamah. (dyn/rak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asoi, Tak Ada Lagi Praktik Percaloan Tiket Kereta Api
Redaktur & Reporter : Soetomo