jpnn.com, KUALA LUMPUR - Malaysia benar-benar mewaspadai kekuatan ganda putra Indonesia.
Turnamen terdekat yang bakal dihadapi kedua negara ini adalah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia atau Badminton Asia Championship (BAC) 2022 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 26 April hingga 1 Mei mendatang.
BACA JUGA: Klasemen Liga Spanyol: Madrid Kian Perkasa, Atletico Tempel Barcelona
Indonesia sejatinya bukan hanya menjadi ancaman bagi Malaysia, tetapi bagi negara lainnya.
Tim Merah Putih memiliki sejumlah ganda putra elite dunia, seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, hingga pasangan muda, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
BACA JUGA: Tanpa The Minions, Ini Daftar Wakil Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2022
Direktur Kepelatihan Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky menyebut ganda putra Indonesia punya kans merebut gelar juara di BAC 2022.
Kendati demikian, Rexy optimistis Malaysia bisa menjadi penantang serius jika semua pemain mampu tampil konsisten.
Sebab, Malaysia memiliki sejumlah ganda putra yang layak bersaing di level tinggi, seperti Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
"Apabila mereka terus fokus dan memiliki semangat juang tinggi, kami (Malaysia, red) bisa menjadi penantang gelar," ucap Rexy dikutip dari The Star.
Secara eksplisit The Star menulis ada tiga ganda putra Indonesia yang bisa menjadi ancaman serius bagi Malaysia. Yang menarik, di dalamnya tidak terdapat nama Marcus/Kevin a.k.a The Minions yang menempati ranking satu dunia.
The Star menyebut tiga ganda putra Merah Putih yang patut diwaspadai adalah Ahsan/Hendra, Fajar/Rian, dan Bagas/Fikri.
Ahsan/Hendra meski sudah mulai dimakan usia tetap menunjukkan performa konsisten. Ketenangan dan pengalaman ganda ranking dua dunia ini menjadi ancaman bagi siapa pun lawannya.
Sementara itu, Fajar/Rian merupakan finalis Swiss Open 2022, sedangkan Bagas/Fikri adalah jawara All England 2022.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib