Bagai Makan Buah Simalakama, Terpaksa Bayar Tagihan Listrik PLN Rp 20 Juta

Sabtu, 13 Juni 2020 – 18:55 WIB
Petugas PLN sedang melakukan pengecekan meter listrik milik pelanggan. Foto dok PLN

jpnn.com, MALANG - Seorang pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Malang, Teguh Wuryanto akhirnya memilih untuk melunasi tagihan listrik PLN dari usaha bengkelnya di Desa Bedali, Lawang, Kabupaten Malang dengan cara mencicil.

Tagihan listrik PLN milik Teguh pada Mei 2020, sebesar Rp20 juta lebih. Nominal tersebut naik 10 kali lipat dibanding periode sebelumnya.

BACA JUGA: Alamak! Cek Tagihan Listrik PLN Sudah Rp 20 Juta

Pada April 2020 lalu tagihan listriknya hanya sebesar Rp1 juta lebih. Kemudian pada Maret 2020, sebesar Rp9 ratus ribu lebih.

Dia tidak ingin memperpanjang masalah itu, karena harus mencari nafkah bersama pekerjanya lewat bengkel tersebut.

BACA JUGA: Tompi Mengeluh Tagihan Listrik PLN, Warganet: Jangan Nyinyir, I Love Jokowi

"Jika masalah ini saya teruskan ke Pusat (Kantor PLN di Jakarta) saya semakin tidak bisa bekerja mencari penghasilan dan sibuk menyelesaikan sengketa ini," ujar Teguh.

Selain itu Teguh juga memikirkan nasib para karyawan bengkelnya. Dia khawatir jika tidak segera beroperasi para pekerjanya akan kehilangan mata pencaharian.

BACA JUGA: Penjelasan PLN Belum Cukup, Perlu Investigasi Soal Lonjakan Tagihan Listrik

"Jika saya sibuk menyelesaikan urusan ini. Bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya," tuturnya.

Teguh menyatakan, niatnya mengunggah posting-an terkait tagihan listrik PLN-nya yang naik drastis menjadi Rp20 juta yang viral di Facebook, agar tak terjadi lagi insiden yang sama ke pelanggan PLN yang lain.

"Saya hanya ingin PLN menjadi lebih baik sehingga tidak ada lagi korban lain seperti yang saya alami," jelasnya.

Teguh meminta kepada PLN untuk ke depannya agar memberikan edukasi kepada pelanggannya terkait persiapan apa saja yang harus dilakukan ketika meteran diganti dari analog ke meteran digital.

"Karena tidak semua pelanggan mengerti tentang listrik. Di titik inilah sering terjadi kesalahpahaman," katanya.

Atas dasar itulah Teguh akhirnya memilih untuk melunasi tagihan listrik sebesar Rp20 juta lebih dengan cara mencicil kepada pihak PLN.
 
"Pada akhirnya saya mengikuti pihak PLN untuk mencicil tagihan saya yang membengkak sedemikian besar sampai Rp20 juta lebih," ucapnya.

Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malang Raya, Eryan Saputra, mengatakan pihaknya sudah memberikan solusi pembayaran tagihan listrik yang membengkak tersebut dengan skema dicicil.

"PLN bersedia membantu dengan memberikan keringanan pembayaran dengan cicilan," jelasnya.

Untuk diketahui penyebab tagihan listrik PLN Teguh naik drastis pada Mei 2020, yakni karena alat kapasitor tak berfungsi ketika meteran yang sebelumnya analog diganti menjadi meteran digital.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah mencatat pelanggan yang tagihan listriknya mengalami lonjakan.

Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono mencatat, pelanggan yang tagihan listriknya naik di atas 20 persen sebanyak 4,3 juta pelanggan.

PLN telah mengeluarkan kebijakan untuk meringankan beban masyarakat yang tagihan listriknya jebol karena pemakaian listrik yang lebih besar saat work from home (WFH).

Serta, karena perhitungan meteran listrik berdasarkan rata-rata 3 bulan terakhir sehingga, kelebihan tagihan listrik itu bisa dicicil pembayarannya. (ngopibareng/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler