Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan

Rabu, 20 November 2024 – 21:48 WIB
Kepala BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti di acara pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada pangan di Auditorium Utama Kementan, Rabu (20/11). Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti menjelaskan tata cara mendaftar Brigade Swasemabda Pangan.

Langkah pertama, kata Idha, calon petani harus datang langsung ke dinas-dinas pertanian, baik yang ada di kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.

BACA JUGA: Optimalkan Produksi Beras Nasional, Kementan Siapkan Brigade Pangan dari Bone

“Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (Kementan),” jelas Idha saat ditemui usai mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada pangan di Auditorium Utama Kementan, Rabu (20/11).

Idha mengatakan setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari Rp 10 juta perbulan.

BACA JUGA: Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan

Hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp 6 ribu perkilogram gabah kering giling (GKG).

Dia pun memastikan angka sebesar itu merupakan pendapatan murni alias bukan gaji yang selama ini muncul di pemberitaaan.

BACA JUGA: Dilantik Lagi jadi Mentan, Amran Sulaiman Siap Berjuang untuk Indonesia Berdaulat Pangan

“Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6 ribu perkilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada panga itu pendapatan perorangnya bisa sepuluh juta,” kata Idha Widi Arsanti dalam keterangannya, Rabu (20/11).

Menurut Idha, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50 persen.

Pemerintah akan memberi hibah, berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.

“Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi brigade swasembada pangan,” katanya.

Idha mengatakan terdapat beberapa kriteria bagi petani milenial yang akan masuk dan menjadi bagian dari brigade swasembada pangan ini.

“Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas. Nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola brigade pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan,” katanya.

Sebagai informasi, total pendaftar pada brigade swasembada pangan ini mencapai kurang lebih 23 ribu dari berbagai unsur.

Mereka akan didampingi para ASN yang disiapkan khusus dalam mengawal jalanya produksi untuk swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa tujuan program ini adalah mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan produktivitas untuk mendukung visi Presiden yaitu swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

“Mereka yang akan menjadi ujung tombak pertanian masa depan karena menggerakan roda ekonomi dan juga memiliki kemampuan untuk mentransformasi pertanian tradisional ke modern,” jelas Mentan Amran. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler