Bagi Dividen Rp 7,3 Triliun, BNI Optimistis Kinerja Cemerlang di 2023

Rabu, 15 Maret 2023 – 21:26 WIB
Press conference RUPST BNI.Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Negara Indonesia (BNI) menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen atau senilai total Rp 7,32 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022.

Adapun nilai tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021, yaitu sebesar Rp 2,72 triliun. Artinya, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 392,78, di mana tahun lalu sebesar Rp 146. 

BACA JUGA: Gandeng Perumnas, BNI Griya Gelar Akad Massal

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun pada 2022.

"Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3 persen di Desember 2022 sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar,"  ujar Royke dalam press conference RUPST BNI Tahun Buku 2022 secara daring, Rabu (15/3).

BACA JUGA: Gandeng BNI dan 7 Rumah BUMN, Gernas Hadirkan UMKM Kalbar Go Global

Royke mengharapkan peningkatan nilai per lembar saham tahun ini menjadi Rp 392,78 dapat memberikan dividen yield yang optimal kepada share holder.

Selain itu, memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp 4,39 triliun ke rekening kas umum negara.

BACA JUGA: Ribuan Masyarakat Meriahkan Jalan Sehat BUMN yang Digelar Pupuk Indonesia

Sementara atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsinya masing-masing.

Kemudian, sebesar 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.

"Perseroan tetap optimistis dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023," kata Royke.

Menurutnya, kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp 18,3 triliun di 2022.  

"Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3 persen di Desember 2022 sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar," ungkapnya.

Royke mengungkapkan perseroan optimistis dalam meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Secara umum, di 2023 ini diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan dengan masih berlanjutnya isu geopolitik, perlambatan ekonomi, dan tekanan inflasi secara global. 

“Dengan mempertimbangkan prospek dan potensi bisnis serta kondisi makro ekonomi, perseroan tetap optimistis pertumbuhan kinerja akan positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023,” sebutnya. 

Royke mengutarakan tahun ini perseroan pun telah menyusun rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama berupa pertumbuhan kredit hingga 10 persen dengan NPL Gross kurang dari 2,5 persen di penghujung 2023.

Target pertumbuhan neraca yang berkualitas tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap profitabilitas perseroan, sehingga NIM diproyeksikan berada di atas 4,8 persen dan ROE di kisaran 15,7-16 persen.

Oleh karena itu, untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, perseroan mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Perseroan juga mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect dengan tujuan untuk menjadi top-of-mind transactional bank bagi nasabah.

"Kami juga gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse dalam rangka memperluas eksosistem bisnis dan meningkatkan customer experience," jelasnya.

Selanjutnya, perseroan juga fokus pada peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan Fee Based Income (FBI) yang sustain sekaligus meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential banking.

“Tentunya kami juga akan melanjutkan transformasi human capital, culture, dan operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Kami juga memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global serta terus mengoptimalkan sinergi BNI Group dalam memperkuat posisi perusahaan anak,” imbuhnya.(mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luar Biasa! Sri Setyaningsih Difablepreneur Pertamina Raih Local Hero Terbaik BCOMSS BUMN


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler