Baguslah...Rupiah Menguat, Pasar Saham Ikut Menghijau

Rabu, 07 Oktober 2015 – 08:17 WIB
Bursa Saham. Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Menguatnya secara tajam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berjalan beriringan dengan pasar saham yang kembali menghijau.

Dalam dua hari, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat signifikan lebih dari 5 persen. Sejalan dengan penguatan nilai tukar Rupiah sehingga investor asing melanjutkan aksi beli.

BACA JUGA: Rupiah Menguat karena Jor-joran Paket Kebijakan, O ya?

Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG menguat 102,080 poin (2,350 persen) ke level 4.445,781 dan indeks LQ45 melesat 25,61 poin (3,49 persen) ke level 759,31. Investor asing melanjutkan pembelian sejak awal pekan kemarin dan pada perdagangan kemarin tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sebesar Rp 844,8 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia juga ditutup di zona hijau kemarin. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik 1,00 persen, indeks Straits Times (Singapura) naik 1,62 persen, indeks Kospi (Korea Selatan) naik 0,63 persen, sebaliknya indeks Hang Seng (Hong Kong) turun 0,10 persen.

BACA JUGA: Menurut Menkeu, Ini Pemicu Rupiah Mulai Bangkit

Dengan begitu sudah kali kedua bursa saham Indonesia mencatatkan kenaikan tertinggi secara harian dibandingkan bursa global.

IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya di hari kedua pekan ini meskipun mulai diwarnai aksi ambil untung.

BACA JUGA: Alhamdulillah...Rupiah, oh Rupiah

"Dalam dua hari terakhir secara total persentase kenaikanlebih dari 5 persen sehingga wajar jika ada pelaku pasar yang memanfaatkan untuk take profit," ucap Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, kemarin.

Penguatan yang terjadi masih ditopang oleh adanya sentimen positif antara lain masih adanya aksi beli pelaku pasar baik lokal maupun asing, nilai tukar Rupiah yang masih menguat, hingga imbas masih positifnya laju bursa saham Asia seiring imbas penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS).

Asumsi bahwa penguatan nilai tukar Rupiah dapat memberikan sentimen positif bagiIHSG, kata dia, memang cukup beralasan. IHSG terus naik setelah Rupiah mencapai titik terendahnya di akhir bulan September. Patahnya tren turun jangka pendek Rupiah juga direspon dengan patahnya tren turun jangka pendek IHSG.

Nilai tukar Rupiah bergerak menguat karena nilai jual komoditas masih bergerak positif, sehingga mampu meredam potensi penguatan nilai tukar dolar AS (USD). Sejumlah mata uang Asia memanfaatkan momentum itu untuk dapat bergerak positif.

"Beredarnya spekulasi akan lebih baiknya rilis Kebijakan Ekonomi Jilid 3 oleh pemerintah Indonesia yang lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makroekonomi yang lebih konkret dan disertai dengan bumbu optimisme dari Presiden Joko Widodo yang meyakini pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada semester II nanti akan lebih baik dibanding semester I, menambah sentimen positif," ungkapnya.

Persepsi akan positifnya kebijakan penempatan dana hasil ekspor di dalam negeri bagiperedaran USD dan Rupiah juga diapresiasi. Namun tetap harus dapat menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan dan mencermati sentimen di pasar.

Masih berlanjutnya penguatan pada Rupiah tentunya memberikan peluang kenaikan lanjutan. Akan tetapi, di sisi lain adanya pelonggaran moneter oleh Jepang membuat Yen melemah terhadap USD sehingga juga terdapat potensi pembalikan naik bagi USDmeski tipis.

"Diharapkan kenaikan indeks USDtidak mengurangi potensi kenaikan lanjutan pada laju Rupiah," harapnya.

Sentimen dari global berupa masih berlanjutnya kenaikan pada sejumlah harga komoditas dan masih adanya sentimen terkait berkurangnya tekanan kenaikan Fed ratesehingga memberikan hawa positif pada laju bursa saham Asia. Adanya pertemuan antara Jepang, Korea ;Selatan, dan Tiongkok untuk membahas langkah-langkah strategis untuk mengatasi perlambatan ekonomi di kawasan tersebut turut menambah sentimen baik. (dee/ken/wir/gen/owi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Turun Bakal Sia-sia jika...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler