jpnn.com - JAMBI - Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Republik Indonesia siap melakukan investigasi penyebab kecelakaan helikopter Polri yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan tujuh korban lainnya di kawasan perbukitan Tamiai, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2). "Iya ada nanti dari Baharkam Polri," kata Wakapolda Jambi Brigjen Yudawan Roswinarso di Jambi, Kamis (23/2).
Dia mengatakan untuk puing-puing helikopter jenis Bell P-3001 akan dievakuasi menggunakan jalur darat. Untuk komponen helikopter yang berat, seperti mesin dan lainnya, dapat diangkut menggunakan jalur udara seperti mesin dan lainnya.
BACA JUGA: Helikopter yang Ditumpangi Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung
Yudawan mengatakan pengambilan puing-puing helikopter tersebut rencananya dilakukan pekan depan, menunggu tim dari Baharkam tiba di Jambi.
"Sesuai apa yang disampaikan oleh Korpolairud bangkainya (helikopter) akan kami ambil. Kita istirahat sejenak beberapa saat," ungkap dia.
BACA JUGA: Kapolda Jambi Dirujuk ke RS Kramat Jati, Begini Kondisinya
Terkait penyebab kecelakaan helikopter Polri yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan tujuh korban lainnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa heli tersebut dalam kondisi layak pakai.
Dia memastikan bahwa helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan selama ini dilakukan pemeriksaan berkala, termasuk saat hendak digunakan.
BACA JUGA: Helikopter Polri Super Bell 3001 yang Ditumpang Irjen Rusdi Mendarat Darurat di Bukit Tamia
Untuk sementara itu, kata dia, faktor cuaca yang buruk masih menjadi penyebab helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan lainnya itu harus mendarat darurat.
Heli tersebut digunakan sejak 2003.
Selama ini, secara rutin dilakukan perawatan termasuk saat mau digunakan dilaporkan dalam kondisi layak digunakan.
Kapolri menegaskan pendalaman lebih lanjut akan dilaksanakan dari jajaran Polairud terkait dengan permasalahan apa yang terjadi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi