Bahas Pemekaran dan Pariwisata Nias, GP4KN Gelar Diskusi Bareng Yasonna Laoly dan Sandiaga Uno

Rabu, 17 Juli 2024 – 19:22 WIB
Perwakilan Organisasi Gerakan Pemuda Pelopor Pro Pembangunan Kepulauan Nias (GP4KN), Rikardus Sihura. Foto: dok GP4KN

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Gerakan Pemuda Pelopor Pro Pembangunan Kepulauan Nias (GP4KN) saat ini sedang memperjuangkan kondisi pariwisata di pulau tersebut.

Oleh karena itu, GP4KN akan menggelar diskusi dan talkshow bertajuk 'Menakar Peluang Kepulauan Nias Menjadi Provinsi Baru Melalui Sektor Pariwisata' pada Sabtu, 20 Juli 2024 di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat.

BACA JUGA: Nias International Hospital Bakal Jadi Rumah Sakit Natural Pertama di Dunia

Rikardus Sihura, ketua panitia kegiatan itu menyampaikan acara itu berangkat dari hasil evaluasi pihaknya terkait dengan pariwisata hari ini yang dinilai berbeda jauh pada era 90an.

"Jadi, kegiatan ini sebenarnya lahir dari hasil diskusi internal GP4KN yang menyoroti soal pariwisata di Kepulauan Nias. Kami menilai bahwa perlu memulihkan dan membangkitkan Kembali kondisi pariwisata seperti era 1990an, saat itu Kepulauan Nias menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara" ujar Rikardus melalui keterangannya, Selasa (16/7).

BACA JUGA: PDIP Dorong Tata Pembangunan Berencana Kepulauan Nias

Menurutnya, promosi wisata Kepulauan Nias seharusnya lebih gencar dengan adanya perkembangan teknologi informasi saat ini.

"Nah, perlu menjadi catatan penting bagi kita semua bahwa seharusnya mengadopsi suasana pariwisata pada tahun 90an di mana pemanfaatan teknologi dalam promosi objek wisata oleh pemda seharusnya lebih mudah. Berbeda dulu, akses teknologi sangat terbatas apalagi di daerah," sambungnya.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Tantang Anak Muda Kepulauan Nias Saingi Kemajuan Singapura

Rikardus juga membandingkan kemajuan pariwisata di Kepulauan Nias sebelum dan setelah wilayah tersebut menjadi empat kabupaten satu kota.

"Dahulu, ketika kepulauan Nias ini masih menjadi satu Kabupaten, kemajuan objek wisatanya sangat massif sekali. Seharusnya, dimekarkannya menjadi 4 kabupaten 1 kota ini lebih memudahkan untuk fokus kemajuan di masing-masing daerah administratif," katanya.

Dia juga menyinggung soal beberapa pariwisata di daerah lain yang mengalami kemajuan karena kepedulian pemerintah provinsi. 

Rikardus menilah bahwa untuk membantu memudahkan pembangunan pariwisata di Kepulauan Nias dapat dilakukan jika daerah tersebut menjadi daerah otonomi baru di Indonesia yaitu menjadi sebuah provinsi.

"Dalam membangun pariwisata di Kepulaun Nias ini dapat didukung secara massif sebenarnya jika menjadi provinsi. Karena, kalau kita bisa melihat daerah-daerah lainnya yang mengandalkan potensi pariwisata misalnya Bali dan NTB, ini, kan, pembangunananya sangat cepat karena kerja-kerjanya fokus, terarah, terorganisir dan aksesnya langsung ke pemerintahan pusat" imbuhnya

"Lalu yang menjadi persoalan kita adalah, ketika isu pemekaran ini semakin menguat, ternyata kita tidak siap untuk menyambut itu. Misalnya adalah sumber daya manusia kita sudah mumpuni, tetapi aksestabilitas ke tempat-tempat wisatnya justru tidak memadai. Kemudian fasilitas pemanfaatan teknologi kita tersedia, tetapi kita masih menggunakan cara-cara konvensional dalam mengembangkan pariwisata. Jadi, persoalam-persoalan ini akan menjadi pembahasan juga nantinya" lanjutnya

Atas persoalan itu, Rikardus mengatakan GP4KN sepakat untuk mengadakan kegiatan talk show itu dengan mengundang Yasonna H. Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM sekaligus tokoh dari Kepulauan Nias dan Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata.

"Tidak hanya itu, kami juga mengundang seluruh kepala daerah sekepulauan Nias selaku pembuat dan yang mengevaluasi kebijakan pariwisata, namun beberapa saja yang terkonfirmasi hadir karena terbentur dengan agenda lainnya" ucapnya

"Kami semua berharap agar dalam talkshow ini dapat menghasilkan sebuah formula yang tepat dalam memajukan Pariwisata Kepulauan Nias baik dalam pembangunan Jangka Pendek, jangka menengah dan jangka Panjang" tuturnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler