JAKARTA - Ketua Panitia Kerja (Panja) Kesehatan Haji Nova Riyanti Yusuf mengatakan persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini diwarnai oleh keprihatinan dengan merebaknya Middle East Respiratory Syndrome Corona virus (MERS) atau yang lebih dikenal dengan virus Corona.
Perempuan yang akrab disapa Noriyu itu mengatakan World Health Organization pada akhir bulan Mei 2013 lalu melaporkan sedikitnya ada 38 kasus virus corona di negara Arab Saudi dan 22 orang di antaranya meninggal.
"Hal ini tentu harus disikapi secara serius dan hati-hati oleh Pemerintah Indonesia, mengingat Indonesia dengan kuota jumlah jemaah haji pasca pemotongan berjumlah sekitar 168.000 ribu termasuk dalam negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di seluruh dunia," ujar Noriyu di Jakarta, Sabtu (20/7).
Wakil Ketua Komisi IX DPR itu menyatakan, pihaknya menaruh perhatian terhadap kesehatan jamaah haji Indonesia. Karena itu, Komisi IX telah membentuk Panja Kesehatan Haji yang bertugas memantau persiapan dan pelaksanaan ibadah haji tahun 1434 H.
Sebagai Ketua Panja, Noriyu mengapresiasi langkah pemerintah terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang terus memantau perkembangan penyebaran virus corona di Arab Saudi. Mereka lanjutnya, juga melakukan sosialisasi kepada para jamaah haji tentang virus corona.
Menurutnya, pemerintah mengalami kesulitan untuk mengatasi Virus Corona karena belum vaksinnya hingga saat ini belum tersedia. Sehingga tidak mungkin dilakukan vaksinasi terhadap para jemaah haji.
Nah, untuk membicarakan seluruh aspek dari kesehatan haji, termasuk kasus virus Corona, Noriyu menyatakan usai reses Panja Kesehatan Haji akan mengundang instansi terkait terutama Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag).
Bukan hanya itu, politikus Partai Demokrat itu menambahkan, Panja Kesehatan Haji juga berencana melakukan kunjungan kerja ke beberapa embarkasi untuk melihat secara langsung kesiapan pelayanan kesehatan pra haji. (gil/jpnn)
Perempuan yang akrab disapa Noriyu itu mengatakan World Health Organization pada akhir bulan Mei 2013 lalu melaporkan sedikitnya ada 38 kasus virus corona di negara Arab Saudi dan 22 orang di antaranya meninggal.
"Hal ini tentu harus disikapi secara serius dan hati-hati oleh Pemerintah Indonesia, mengingat Indonesia dengan kuota jumlah jemaah haji pasca pemotongan berjumlah sekitar 168.000 ribu termasuk dalam negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di seluruh dunia," ujar Noriyu di Jakarta, Sabtu (20/7).
Wakil Ketua Komisi IX DPR itu menyatakan, pihaknya menaruh perhatian terhadap kesehatan jamaah haji Indonesia. Karena itu, Komisi IX telah membentuk Panja Kesehatan Haji yang bertugas memantau persiapan dan pelaksanaan ibadah haji tahun 1434 H.
Sebagai Ketua Panja, Noriyu mengapresiasi langkah pemerintah terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang terus memantau perkembangan penyebaran virus corona di Arab Saudi. Mereka lanjutnya, juga melakukan sosialisasi kepada para jamaah haji tentang virus corona.
Menurutnya, pemerintah mengalami kesulitan untuk mengatasi Virus Corona karena belum vaksinnya hingga saat ini belum tersedia. Sehingga tidak mungkin dilakukan vaksinasi terhadap para jemaah haji.
Nah, untuk membicarakan seluruh aspek dari kesehatan haji, termasuk kasus virus Corona, Noriyu menyatakan usai reses Panja Kesehatan Haji akan mengundang instansi terkait terutama Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag).
Bukan hanya itu, politikus Partai Demokrat itu menambahkan, Panja Kesehatan Haji juga berencana melakukan kunjungan kerja ke beberapa embarkasi untuk melihat secara langsung kesiapan pelayanan kesehatan pra haji. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PD Persilakan Bos Lion Air Ikut Konvensi Capres
Redaktur : Tim Redaksi