jpnn.com, PALEMBANG - Bahasa Palembang akan masuk muatan lokal (Mulok) atau mata pelajaran pada tahun ajaran 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
BACA JUGA: Kasus ISPA di Palembang Tembus 10.708 Jiwa
"Jadi tahun depan itu, Bahasa Palembang akan masuk mulok, saat ini dalam proses persiapan," sampai Dewa, Rabu (27/9).
Kata Dewa, Bahasa Palembang penerapannya hanya di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
BACA JUGA: Waspada, Kualitas Udara di Palembang Hari Ini Sangat Tidak Sehat
"Bahasa Palembang ini nanti penerapannya hanya untuk SD dan SMP, untuk SMA belum tau ya," kata Dewa.
Progresnya saat ini lanjut Dewa, Dinas Pendidikan Kota Palembang telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang untuk mewujudkan Mata Pelajaran Bahasa Palembang.
“Saat ini kami masih mengurus Administrasinya, Disdik Kota Palembang dan UIN Raden Fatah Palembang telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama sebagai wujud komitmen bersama dalam melestarikan Bahasa Palembang,” ujar Dewa.
Dewa mengatakan mata pelajaran tersebut dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan rancangan Perwali tentang pedoman pelaksanaannya diundangkan nantinya selanjutnya kurikulum muatan lokal Bahasa Palembang dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2024.
“Ada proses yang harus kami lalui, karena takutnya nanti jika kami terapkan, ada hal-hal yang berkaitan dengan melanggar aturan perundang-undangan. Untuk itu, proses administrasi kami butuh waktu insya allah tidak menutup kemungkinan di awal 2024 bisa kita terapkan dan dilaksanakan,” terang Dewa.
Diketahui, mata pelajaran Bahasa Palembang tersebut diusulkan oleh Fraksi PKS Muhammad Ridwan.
Menurutnya, Mata Pelajaran Bahasa Palembang bisa diterapkan di sekolah SD maupun SMP agar budaya dan Bahasa Palembang lebih dikenal lagi.
"Dalam sistem pendidikan nasional ini kan ada, dan hal ini sudah ditunggu oleh Angkasa Pura, tapi memang dari pemerintah belum ada, kami inginnya tidak hanya diterapkan di Mata Pelajaran saja, tetapi juga diterapkan di tempat-tempat lain," kata Ridwan.
Ridwan mencontohkan di bandara dan stasiun, begitu wisatawan tiba di Palembang ada penyambutan dengan menggunakan Bahasa Palembang.
"Agar budaya seperti itu digunakan seperti daerah luar seperti Jawa mulai dari pakaian adat hingga Bahasa, dengan begitu kan Budaya Palembang akan lebih terkenal," tutup Ridwan. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Cuci Hati