jpnn.com - ORANG yang kesepian dan terisolasi, menurut peneliti memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke. Isolasi sosial bisa meningkatkan risiko sekitar 30 persen terhadap kesehatan jantung, kecemasan dan stres kerja.
"Mengatasi kesepian dan isolasi sosial memiliki peran penting. Itu dua penyebab utama dari kesehatan yang buruk dan kematian di seluruh dunia," kata pemimpin peneliti, Nicole Valtorta, seperti dilansir laman Health, Jumat (20/5).
BACA JUGA: Alami Rambut Rontok? Coba Baca Ini
Menurut Nicole, dirinya kerap meneliti faktor risiko dari obesitas dan kurangnya aktivitas fisik bagi kesehatan. Namun, analisis ini tidak bisa membuktikan bahwa kesepian dan isolasi sosial menyebabkan masalah jantung atau stroke.
"Namun, jika kita menempatkan temuan studi dalam konteks, apa yang kami temukan adalah sebanding dalam ukuran efek faktor risiko psikososial lainnya, seperti kecemasan dan ketegangan kerja," jelas Valtorta.
BACA JUGA: Pecinta MTB Federal Indonesia Gelar Jambore di Kediri
Untuk penelitian ini, Valtorta dan rekan-rekannya menganalisis data dari 23 studi, termasuk lebih dari 180 ribu orang dewasa. Sebanyak 4.600 orang, di antaranya memiliki serangan jantung, meninggal dan lebih dari 3.000 telah menderita stroke.
Data menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial dikaitkan dengan 29 persen peningkatan risiko serangan jantung dan 32 persen peningkatan risiko stroke.
BACA JUGA: Musim Panas, Yuk Turunkan Berat Badan!
Kesepian telah dikaitkan dalam penelitian masa lalu untuk sistem kekebalan tubuh yang lemah, tekanan darah tinggi dan kematian dini.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial perlu dianggap serius di seluruh spektrum dari pendidikan medis untuk pedoman dan perawatan kesehatan," kata Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Brigham Young.
"Perasaan kesepian memiliki pengaruh langsung pada proses fisiologis yang relevan dengan kesehatan dan jantung khusus. Sebagai contoh, kesepian bisa meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan peradangan. Selanjutnya bisa meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan arteri dan serangan jantung," pungkas Julianne. (fny/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips untuk Anda, yang Sulit Konsentrasi dan Gagal Fokus saat Kerja
Redaktur : Tim Redaksi