jpnn.com - JAKARTA – Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri Bahtiar dinilai sejumlah kalangan memenuhi memenuhi persyaratan untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Terbaru pendapat pengamat politik yang juga Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow.
BACA JUGA: Profil Bahtiar, Pejabat Eselon I Kemendagri Kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta
Jeirry menyodorkan dua kriteria Pj Gubernur DKI Jakarta sebelum menyebut nama Bahtiar.
Kriteria pertama, harus orang yang paham betul tentang pemerintah daerah dengan beragam persoalannya.
BACA JUGA: Jabatan Anies Akan Berakhir, Ini Kata Mendagri Tito soal Pj Gubernur DKI
Menurutnya, orang dari internal Kemendagri yang sudah pasti lebih paham mengenai birokrasi pemerintahan di daerah.
Dengan demikian, seorang PJ Gubernur DKI bisa langsung bekerja, tidak perlu belajar lagi tentang berbagai jenis urusan pemerintahan.
BACA JUGA: Skenario Dusta Putri Candrawathi Dihebohkan Lagi, Irma Hutabarat Bereaksi pakai Nada Tinggi
Kiteria kedua, Pj Gubernur DKI Jakarta harus orang birokrat yang netral, tidak punya kepentingan politik. Ini penting karena akan menjabat di tahun politik jelang Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak 2024.
Terkait munculnya nama Bahtiar sebagai salah satu kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta, Jeirry menilai birokrat kelahiran Bone, Sulsel, itu sangat tepat memimpin roda pemerintahan Pemprov DKI Jakarta di tahun politik.
Soni Sumarsono dan Bahtiar
Dua kriteria yang disodorkan Jeirry mengingatkan pada sosok Soni Sumarsono.
Soni Sumarsono, saat dilantik menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta pada 26 Oktober 2016, menduduki jabatan sebagai Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri.
Sebagai Dirjen Otda, Mas Soni, panggilan akrabnya, sudah tentu paham dengan segala macam birokrasi pemerintahan di daerah.
Sebelum ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Soni yang merupakan alumnus UGM Yogyakarta itu sudah berpengalaman sebagai Pj Gubernur Sulawesi Utara (2015-2016).
Soni sukses menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, hingga tahap berikutnya dipercaya menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan (2018).
Bagaimana dengan Bahtiar?
Pria kelahiran 16 Januari 1973 sudah pasti memahami dengan sangat segala hal tentang pemerintahan di daerah dan hubungannya dengan pemerintah pusat.
Jabatan sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri yang pernah diembannya menuntutnya menguasai aneka regulasi dan persoalan-persoalan pemerintahan daerah.
Latar belakang pendidikan yang ditempuhnya menjadi bekal Bahtiar sebagai birokrat tulen, melengkapi kompetensinya sebagai pejabat eselon I Kemendagri.
Bahtiar merupakan alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (1995), Insititut Ilmu Pemerintahan (2000), Magister Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran, dan Doktoral Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran (2013).
Dia juga punya pengalaman sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau (Kepri).
Kompetensinya dalam menangani konflik juga tidak diragukan lagi.
Daftar jabatan yang pernah diduduki, mulai dari Kasubdit Ormas, Direktur Politik Dalam Negeri, hingga jabatannya saat ini sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, lebih dari cukup untuk mengatasi dinamika sosial politik di Ibu Kota yang lumayan tinggi.
Jadi, ada kemiripan sosok Bahtiar dengan seniornya, Soni Sumarsono. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu