Baju Seragam Diambil Satu per Satu

Senin, 23 April 2012 – 15:44 WIB
Noorman Camaru. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos/Dok

APA kabar Noorman Camaru? Setelah tak lagi diberi hak untuk mengenakan pakaian dinas saat manggung, Noorman tetap eksis di dunia hiburan. Setelah sukses dengan dua hit singlenya "Cinta Cinta" dan "Kisahku", Noorman kini menggarap single hit terbaru bertitel "Lupakan". Istimewanya, Noorman kali ini akan tampil ngerap beradu hip hop dengan Saykoji yang sebelumnya sudah lama eksis di musik rap.

Meski tak lagi berhak menggunakan seragam kepolisian, Noorman ternyata masih kangen dengan dunia yang membesarkannya tersebut. Berikut petikan wawancara reporter JPNN, Mahbub Amiruddin, dengan Noorman Camaru di sela-sela syuting video klip "Lupakan" di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Senin (23/4).

Selamat ya atas single terbarunya. Bisa diceritakan sedikit ide lagu baru ini?
Terimakasih. Ide pembuatan single "Lupakan" ini murni dari pihak manajemen. Saat pertama kali diminta untuk tampil bareng dengan Saykoji, saya langsung oke. Dunia rap bagi saya bukan hal baru, dulu waktu SMA saya sudah sering ngerap.

Kamu ganti ya jadi Noorman Camaru. Sebelumnya kan pake K bukan C, huruf O-nya juga cuman satu?
Nama aku yang di akte itu sebenarnya ya Noorman Camaru, bukan Norman Kamaru. Jadi kalau dibilang ganti nama itu nggak benar. Kan repot kalau ganti nama, harus potong kambing lagi kan.

Di tengah kesibukan kamu, masih ingat tidak dengan kepolisian?
Tentu saja saya sangat kangen dengan teman-teman di kepolisian, mau ngumpul bareng lagi. Pengen ikut latihan lagi, mau latihan baris-berbaris lagi. Banyak sekali kenangan saya bersama-sama, semua sangat berkesan. Paling ingat kalau disuruh bertugas di daerah, itu sungguh pengalaman yang tidak bisa saya lupakan.

Karena sudah terlanjur cinta dengan kepolisian, sekarang pun kalau tampil aku menggunakan sepatu laras milik kepolisian. Minimal saya menggunakan sepatu yang mirip dengan sepatu laras. Saya juga tidak keberatan kalau kepolisian meminta aku untuk tampil dengan pakaian dinas penuh. Itu juga kan mengangkat nama Polri.

Masih simpan pakaian dinas kepolisian?
Sebagian masih saya simpan, tapi sebagian lagi sudah diambil sama teman seperti seragam dan pakaian itu sudah diambil. Sebenarnya mau nolak, tapi karena sudah diambil satu per satu ya sudah ambil aja, tapi yang lain masih ada di rumah kok.

Apa yang paling berkesan selama di kepolisian?
Banyak sih. Tapi kalau ditanya yang paling berkesan menurut aku waktu disuruh bertugas ke hutan. Makan siang dan makan malam itu terasa sekali kebersamaannya dengan teman-teman. Kalau ingat kembali ke masa-masa itu saya terus terang sangat bersedih. Kadang saya masih tak percaya, kalau ternyata sekarang sudah tidak sama-sama lagi.

Pernah bertugas saat kerusuhan?
Iya pernah. Tapi wakturusuh di Poso Sulawesi Tengah saya tidak terlibat secara langsung. Kalau tidak salah ingat waktu itu masih piket, belum bertugas ke TKP. Tapi kalau ditanya pernah bertugas saat kerusuhan ya tentu saja pernah. Yang paling aku ingat waktu ada kejadian bentrok mahasiswa di Gorontalo. Pernah juga bertugas mengamankan pelaksanaan Pilkada.

Kalau diminta balik lagi ke kepolisian gimana?
Saya bersedia. Tetapi ada juga komentar dari masyarakat yang meminta saya untuk tetap manggung, tetap berada di dunia entertaint. Sebenarnya kalau bisa saya ingin berada di dua dunia itu, di kepolisian maupun entertainment.

Menurut saya ada titik temu dari dunia ini. Kalau saya tetap berada di dunia entertain, saya bisa mengangkat kembali citra kepolisian. Kemarin-kemarin kan, polisi itu diidentikkan dengan anarkis, tapi dengan hadirnya saya di dunia nyanyi, masyarakat akan menganggap bahwa kepolisian tidak hanya bisa anarkis. Kalau dulu kepolisian hanya memainkan tiga peran, yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat sekarang ditambah lagi dengan menghibur masyarakat.

Kalau balik ke kepolisian tapi gaji kamu dipotong gimana?
Kalau itu tidak ada masalah. Saya siap gaji saya dipotong asal bisa balik ke kepolisian tapi tetap bisa menghibur masyarakat. Saya tidak munafik. Penghasilan di dunia entertainmen memang jauh lebih besar dibanding kepolisian.

Bagaimana kabar pacar kamu di Gorontalo?
Alhamdulillah, sekarang sudah tidak ada kabar lagi. Kami sudah putus. Sekarang saya lagi dekat dengan seseorang. Orangnya dari Solo, tapi lagi ada bisnis kecil-kecilan di Manado. Sekarang dia bolak balik Manado-Jakarta.

Target nikah?
Ha ha ha, jangan ditanyain soal itu dulu. Sekarang aku kerja hanya untuk orang tua. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya tak Bisa Jamin Nilai Sekolah Jujur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler